Salin Artikel

Sempat Blokade Bandara, Simson Minta Presiden Jokowi Bayar Tanah Miliknya yang Dipakai untuk "Runway" Bandara Merauke

Simson bersama 15 anggota keluarganya kemudian memblokade runway Bandara Mopah Merauke yang dilakukan dengan membuat tenda darurat pada Selasa (31/5/2022).

Dia menuntut pihak Dirjen Perhubungan untuk membayar ganti rugi penggunaan tanah miliknya selama bertahun tahun.

Aksi yang dilakukan Simson bersama keluarganya menyebabkan pesawat Lion Air dari Jayapura yang dijadwalkan turun di bandara Mopah pada pukul 09.00 WIT terpaksa putar balik.

Pihak KP3 Bandara Mopah Merauke saat dihubungi awak media Kompas.com melalui sambungan telepon seluler membenarkan kejadian tersebut.

"Pesawat Lion Air dari Bandara Sentani Jayapura telah terbang pada pukul 07.00 WIT setelah kurang lebih 15 menit terbang menuju Merauke, namun setelah mendapat informasi ada pemalangan lapangan bandara, pesawat tersebut langsung putar balik atau kembali ke Bandara Sentani dan kurang lebih 1 jam pesawat Lion Air kembali melakukan penerbangan ke Merauke dan sampai pukul 10.46 WIT," jelas Wendi, staf KP3 Bandar Udara Mopah Merauke, Kamis (2/6/2022).

Penjelasan Simon

Saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jalan Trans Papua, Wasur, Merauke pada Kamis (2/6/2022), Simson Tiotra Mahuze mengungkapkan kekesalannya.

Aksi yang dilakukannya hingga menyebabkan pesawat Lion Air delay di bandara Mopah pada Selasa pagi tersebut karena Simson kecewa permintaannya diabaikan.

Simson mengakui aksinya memalang bandara Mopah pada Selasa (31/5/2022) karena tidak ada respons dari Dirjen Perhubungan.

Padahal Kepala Bandara Merauke, pada aksi sebelumnya, menyatakan siap memfasilitasi dan menyampaikan permintaan kepada Dirjen Perhubungan.

"Saya tidak mau bicara banyak, saya minta Pak Presiden Joko Widodo, segera bayar DP ini kalau belum dibayar saya akan tarik tanah ini," tegas Simon, Kamis.


Simson Tiotra Mahuze mengungkapkan, tanah miliknya digunakan sebagai runway bandara Mopah Merauke. Tanah seluas 125.947 meter persegi itu, menurutnya, digunakan sejak tahun 2008.

Bahkan pada Oktober 2021 dirinya sempat pergi ke Jakarta menggunakan dana pribadi untuk menemui Menteri Perhubungan dan menyampaikan keluhannya.

Namun  saat itu dirinya tidak mendapatkan kesempatan untuk menemui langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Saya masih izinkan untuk pesawat naik turun namun untuk bandara mau pagar sisa tanah yang 300 meter saya tidak izinkan, bayar dulu," tambahnya.

Sebelumnya pada masa pemerintahan Mantan Bupati Merauke Fredi Gebze, pemerintah disebut telah bersepakat dengan Simson Tiotra Mahuze untuk melakukan pembayaran dengan kesepakatan Rp 1.800.000 per meter.

Sehingga total yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 226 Miliar.

"Harga itu belum ditambah dengan harga pemakaian dari 2008 hingga saat ini," tambahnya.

Simson mengancam jika dalam waktu tiga hari pihak bandara tidak melakukan pembayaran, maka dirinya bersama keluarga akan kembali melakukan aksi dan mengganggu aktivitas bandara Mopah Merauke.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/02/153323078/sempat-blokade-bandara-simson-minta-presiden-jokowi-bayar-tanah-miliknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke