Salin Artikel

Polisi Banting Seorang Pria dari Atas Truk di Riau, Kapolres: Kami Mohon Maaf

Pria yang dibanting itu jatuh dari ketinggian sekitar dua meter dan terhempas ke tanah.

Setelah itu, buruh tersebut dibawa polisi lain dengan cara dipiting.

Terkait kejadian ini, Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito mengakui ada tindakan anggotanya yang kurang tepat saat mengeluarkan buruh yang diamankan dari dalam bak truk.

"Memang kita akui ada beberapa hal yang kurang tepat," akui Eko kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Pekanbaru, Kamis (2/6/2022).

Selaku pimpinan, Eko meminta maaf atas tindakan anak buahnya itu.

"Kami mohon maaf atas kejadian itu," ucap Eko.

Namun, ia menegaskan bahwa saat itu tujuan anggota mengeluarkan sebagian buruh yang diamankan demi keselamatan mereka.

Truk yang akan mengangkut buruh sudah penuh sehingga dipindahkan ke truk yang satunya lagi.

"Truk itu sudah penuh, karena di dalam baknya ada tanda sawit juga. Jadi dipindahkan ke truk lain. Ini kita lakukan untuk keselamatan mereka juga," jelas Eko.

Dia mengaku, sebelumnya dirinya sudah memerintahkan personel, agar pembubaran massa unjuk rasa dengan cara humanis.

Eko menyampaikan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap oknum polisi yang membanting pria hingga keluar dari truk tersebut.

Kronologi polisi banting pria dari truk

Diberitakan sebelumnya, anggota polisi membanting seorang pria dari atas mobil truk beredar di media sosial.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, aksi oknum polisi yang memakai baret biru itu terjadi pada Senin (30/5/2022), sekitar pukul 11.40 WIB.

Aksi kekerasan oknum polisi berseragam dinas itu terjadi saat pengamanan terkait perseteruan dua kelompok buruh bongkar muat buah sawit di PT. KSM Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Dalam video yang dilihat Kompas.com di grup WhatsApp, Kamis (2/6/2022), terlihat seorang anggota polisi dan sejumlah pria berada di dalam bak mobil truk.

Lalu, seorang anggota polisi tampak mengangkat paksa seorang pria dan membantingnya keluar hingga jatuh.

Pria tersebut kemudian diamankan anggota polisi yang ada di bawah lalu membawanya dengan cara dipiting.

Anggota polisi yang memakai rompi anti huru hara cukup ramai di lokasi kejadian itu.

Terdengar pula teriakan suara seorang pria meminta agar jangan melakukan kekerasan.

Terkait video viral oknum anggota polisi yang melakukan kekerasan itu, Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Harjdito menyebut bahwa hal itu terjadi karena anggotanya akan memindahkan warga di truk lain.

"Pada saat kita amankan dan naik ke truk, kita minta untuk duduk di bawah tidak berdiri agar tidak jatuh. Saat itu truk mau jalan, orang yang diamankan masih pada berdiri dan ada yang duduk di belakang. Itu membahayakan. Jadi sebagian kita bagi ke truk lainnya agar tidak membahayakan," ujar Eko kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Eko mengatakan, peristiwa itu terjadi di gerbang utama pabrik kelapa sawit (PKS) PT. KSM Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Rohul.

Dimana ada dua kelompok buru berebut bongkar muat buah sawit.

Sekira pukul 10.20 WIB, tiga unit mobil pengangkut buah kelapa sawit memaksa masuk ke PT. KSM, namun dihalangi oleh pihak kelompok buruh lainnya.

Polisi pun berada di lokasi untuk memberikan pengamanan.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/02/142939878/polisi-banting-seorang-pria-dari-atas-truk-di-riau-kapolres-kami-mohon-maaf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke