Salin Artikel

Subsidi Minyak Goreng Curah Dihapus, Pembeli: Yang Penting Barangnya Ada

Menurut pembeli minyak goreng di Pasar Blauran Kota Salatiga, Triyani, yang terpenting adalah ketersediaan stok.

"Harga minyak goreng sejak sebelum puasa berubah terus, bahkan sempat langka. Kalau mau beli harus pakai KTP dan aturan lainnya, yang penting itu ada buat masak," ujarnya.

Triyani mengatakan, soal harga menjadi tidak penting karena minyak goreng sangat dibutuhkan.

"Harga berapa saja pasti dicari, karena itu untuk masak, kalau tidak masak ya tidak makan. Jadi yang penting ada, untuk yang rumah tangga ada, untuk yang penjual makanan juga ada," ungkapnya.

Meski begitu, Triyani tetap berharap agar harga minyak goreng terjangkau.

Sementara agen minyak goreng curah, Leni, mengatakan, saat ini menjual Rp 15.500 per kilogram.

"Pernah menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 13.750 per kilogram. Kalau pas harga tinggi menjual dengan harga Rp. 18.000 per kilogram,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, untuk stok minyak goreng saat ini cenderung aman. "Aman ya, ada terus stoknya tidak langka," kata Leni.

Leni juga tidak membatasi pembelian minyak goreng curah.

"Bebas mau beli berapa saja, kalau tidak bebas nanti kasihan pada pembeli kalau mau goreng-goreng jika minyaknya sedikit,” paparnya.

Dalam sehari, Leni setidaknya menjual hingga satu ton minyak goreng curah.

“Dalam sehari saya bisa menjual minyak goreng curah sebanyak sepuluh ton, tergantung dari distributor mengirim berapa dan terjual semua,” ungkapnya.

Mengenai penghapusan subsidi untuk minyak goreng curah, Leni mengatakan tidak akan berpengaruh pada penjualan. "Penting barangnya ada, tidak dipersulit," jelas Leni.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/31/163656578/subsidi-minyak-goreng-curah-dihapus-pembeli-yang-penting-barangnya-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke