159 Ekor Sapi di Lhokseumawe Terinfeksi PMK, Tersebar di Semua Kecamatan

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, melansir sebanyak 159 ekor sapi positif terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK), Jumat (27/5/2022).

Adapun 12 di antaranya dilaporkan sembuh.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Lhokseumawe, drh Afriza merincikan ratusan sapi yang terinfeksi PMK berada di  Kecamatan Banda Sakti sebanyak dua ekor sapi, Kecamatan Muara Satu lima sapi, Kecamatan Muara Dua 88 sapi, dan Kecamatan Blang Mangat sebanyak ekor 64 sapi.

“Total populasi sapi di Kota Lhokseumawe sebanyak 7.438. Dari jumlah itu sudah 159 positif. Seluruhnya sapi, tidak ada kerbau yang PMK," kata Afriza melalui telepon, Jumat.

Sambung Afriza, sapi yang terinfeksi PMK itu milik 29 peternak yang berada di semua kecamatan di Lhokseumawe.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih berupaya untuk melakukan pengobatan sapi tersebut hingga pulih.

Sisi lain, obat dari pemerintah belum tersedia.

"Kami sudah minta ke Dinas Peternakan Provinsi Aceh. Dinas sudah menyahuti, namun belum sampai hingga saat ini," terangnya.

Selain itu, warga juga diminta untuk melaporkan sapi yang sakit, sehingga bisa diperiksa apakah positif terinfeksi PMK atau tidak.

Sementara itu, salah seorang masyarakat Sazali asal Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, meminta agar dinas memastikan seluruh hewan untuk kurban dan meugang laik konsumsi.

"Kita minta Dinas Peternakan Provinsi Aceh memastikan semua daging sehat dan layak konsumsi saat meugang dan kurban," pungkas Sazali.

Tradisi meugang sendiri merupakan tradisi makan daging sapi sehari sebelum Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha di Aceh.

Sementara sejumlah wilayah di Provinsi Aceh yang dinyatakan terkena wabah PMK saat ini yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Barat.