Salin Artikel

Cerita Mahasiswi Jadi Korban Pemerkosaan dan Perampokan, Uang Wisuda Raib Dibawa Kabur Pelaku

Saat kejadian korban di rumah seorang dia karena orangtuanya sudah berangkat ke kebun. Sementara adiknya berangkat ke sekolah.

Pelaku masuk rumah dengan mencongkel pintu rumah saat korban tidur di kamar tengah rumahnya.

Korban yang terbangun mendengar suara pintu terbuka bergegas keluar kamar dan mengira sang adik pulang sekolah.

Betapa terkejutnya saat ia melihat pelaku di depan kamar sembari mengacungkan sebilah pisau.

Korban diancam agar tidak berteriak dan diminta untuk menyerahkan uang.

Pelaku kemudian memaksa korban menunjukkan uang milik keluarganya. Di bawah ancaman pisau, korban memberikan uang Rp 4 juta yang disiapkan untuk kebutuhan wisuda korban.

Uang tersebut dikumpulkan sang ayah selama enam bilan dari hasil bekerja sebagai buruh bangunan.

Setelah mendapatkan uang, pelaku memaksa korban ke dalam kamar lalu pelaku mengikat serta membekap mulu korban.

Dalam keadaan tak berdaya, korban diperkosa oleh pelaku. Setelah itu pelaku memgambil ponsel serta laptop korban lalu kabur.

Setelah pelaku kabur, korban berhasil membuka ikatan tali tangan dan kaki. Ia pun keluar rumah untuk meminta tolong.

Wiwik, tetangga depan rumah bergegas keluar dan melihat korban menangis. Setelah mendengar cerita korban, Wiwik pun berteriak meminta tolong warga sekitar.

"Saat kami tanya pelaku disekap dalam kamar dan tangannya serta mulutnya dibekap, lalu pelaku melakukan itu (pemerkosaan)," ungkap Wiwik.

Menurut penuturan Wiwik, korban mengaku pelaku tak menggunakan penutup wajah. Namun korban sama sekali tidak mengenal sama sekali pelaku.

"Korban tidak kenal sama sekali," ungkapnya.

"Tidak kenal tapi katanya pelakunya agak gemuk, (korban) kami tanya tidak kenal," ungkap Wiwik.

Sementara Y, ibu korban menuturkan selama sehabis Lebaran Idul Fitri tidak ada hal-hal yang mencurigakan terjadi di rumahnya.

"Dari sebelum lebaran sampai sekarang tidak ada temannya dari luar datang yang ada orang sinilah," ungkapnya.

"Seingat saya teman yang sering ke sini orang sekerjaaan (satu pekerjaan) dengan dia (Bunga)," tambah dia.

Amankan parang dan kain sarung

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kasatreskrim AKP Muhammad Romi membenarkan kasus tersebut dan petugas telah memeriksa saksi korban serta saksi pelapor.

Di TKP petugas mengamankan barang bukti seperti seprai dari dalam kamar tidur korban, sebilah parang serta sehelai kain sarung.

"Dari keterangan saksi korban juga tidak kenal sama sekali dengan pelaku, kemudian korban juga masih dalam posisi trauma,"ujarnya.

Ia mengatakan masih menunggu ada petunjuk lain untuk mengungkap pelaku pemerkosaan dan perampokan tersebut.

"Karena kami yakin ada petunjuk yang belum disampaikan oleh korban karena sekarang kondisinya masih trauma, jadi tidak bisa di paksa," ungkapnya.

Dugaannya pelaku melarikan diri ke dalam kebun. Untuk itu, Romi menegaskan dan meminta pelaku untuk segera menyerahkan diri ke Polisi, karena lambat laun kasus ini akan terungkap oleh pihak kepolisian.

"Kami khususnya Kasatreskrim mengimbau kepada pelaku agar menyerahkan diri, apabila tidak kami tetap akan melakukan tindakan tegas dan terukur," ujarnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Pilu Mahasiswi Dirampok dan Dirudapaksa di Lubuklinggau, Uang untuk Biaya Wisuda Raib

https://regional.kompas.com/read/2022/05/15/171800978/cerita-mahasiswi-jadi-korban-pemerkosaan-dan-perampokan-uang-wisuda-raib

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke