Salin Artikel

Sejak Perbatasan Malaysia Dibuka, Imigrasi Nunukan Baru Terbitkan 9 Visa Kedatangan

Supervisor Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Ruslansyah mengatakan, sejauh ini, arus kedatangan orang dari Tawau, Malaysia, lebih dominan ketimbang keberangkatan dari Nunukan.

"Sejak dibukanya pintu perbatasan 1 April 2022, Imigrasi Pelabuhan Tunon Taka mencatat, ada 960 kedatangan WNI, dan 455 kedatangan WNA. Sementara untuk keberangkatan, tercatat sebanyak 770 orang," ujarnya, Rabu (27/4/2022).

Para WN Malaysia tersebut, mayoritas datang ke Nunukan untuk bertemu keluarganya.

Mereka ingin jumpa kangen setelah dua tahun terjadi larangan mudik akibat merebaknya wabah Covid-19.

Sebagaimana dijelaskan Ruslan, tidak lama setelah Malaysia memutuskan membuka pintu perbatasan, Imigrasi melalui SE Dirjen Imigrasi pada 5 April 2022, menerbitkan kebijakan pemberian bebas visa kunjungan dan visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrival).

Untuk membuat VOA, WNA harus mengajukan permohonan ke Imigrasi dengan membayar Rp 500.000 melalui bank.  Izin waktu tinggal diberikan selama 30 hari.

Bila mereka ingin menambah waktu kunjungan, mereka bisa kembali mengajukan permohonan dengan membayar jumlah uang yang sama.

"Jadi WNA yang datang ini, rata-rata membayar pembuatan VOA sebesar Rp 1 juta untuk dua bulan. Kelihatan kan betapa kangennya mereka dengan keluarganya, sehingga sebulan kebersamaan masih kurang," imbuhnya.


Sampai hari ini, dari lima kapal rute Nunukan–Tawau, baru tiga kapal yang beroperasi, masing masing, KM Nunukan Ekspress, KM Franciss Ekspress dan KM Purnama Ekspress.

Kapal-kapal tersebut terpaksa mengangkut penumpang seadanya, dengan menghitung balik modal untuk sementara waktu.

Sementara ini, Imigrasi mencatat keberangkatan per harinya hanya sekitar 50 penumpang saja.

Ruslan mengatakan, akumulasi jumlah penumpang tersebut, masih cukup jauh dari kata normal jika dibandingkan dengan arus keberangkatan maupun kedatangan lintas Negara, di masa sebelum pandemi Covid-19.

"Di waktu normal, ada lima kapal yang melayani, dengan masing masing kapal memiliki kapasitas rata rata 150 seat. Bisa dikatakan ada lebih 750 penumpang setiap harinya saat itu," lanjutnya.

Sepinya minat masyarakat Nunukan untuk berlayar ke Tawau Malaysia, disebabkan oleh faktor kesalahan informasi terkait syarat perjalanan yang mengharuskan kepemilikan klaim asuransi untuk jaminan travel Covid-19 minimal Rp 80 juta.

Masyarakat perbatasan juga masih enggan dengan administrasi Prokes Malaysia yang mewajibkan PCR dengan membayar RM 60 atau sekitar Rp 210.000 (dalam kurs Rp 3500 per 1 ringgit Malaysia).

Selain itu, keharusan mengunduh aplikasi My Sejahtera dengan fungsi mirip aplikasi Peduli Lindungi di Indonesia, menjadi alasan lain.

Untuk aktivasi aplikasi tersebut, butuh waktu sekitar 5 hari.

"Meski jalur perbatasan dibuka, untuk dikatakan normal, masih belum. Masyarakat masih banyak belum paham betul sarat perjalanan ke sana, tapi semoga saja ini mulai menuju normal," kata Ruslan.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/27/161834378/sejak-perbatasan-malaysia-dibuka-imigrasi-nunukan-baru-terbitkan-9-visa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke