Salin Artikel

Kebelet Ingin Cairkan BLT Rp 500.000, Warga Polewali Mandar Pilih Berkerumun Tanpa Prokes

Ratusan orang antre dan berdesakan melakukan pencairan tanpa menjaga jarak maupun mengenakan masker di lokasi.

Pencairan BLT minyak goreng dan sembako untuk wilayah Kecamatan Binuang ini dipusatkan di Kantor Desa Tonyaman.

Sebanyak 1.353 orang dari tiga desa, yakni Desa Kuajang, Rea Timur, dan Tonyaman rela antre dan berdesakan untuk mendapatkan bantuan blt.

Bantuan Langsung Tunai sebesar Rp 500.000, dengan rincian Rp 300.000 untuk minyak, dan Rp 200.000 yang diperuntukkan ke sembako.

Warga mengaku senang bisa mendapatkan bantuan ini dan akan digunakan untuk belanja kebutuhan pokok menjelang Lebaran.

“Alhamdulilah ini bisa mebantu meringankan beban keluarga di tengah mahalnya hampir semua kebutuhan pokok menjelnag lebaran,” jelas Samsia.

Kepala Desa Tonyaman Nursan Said mengatakan, membludaknya warga ini membuat pihak panitia kesulitan menertibkan warga yang berkerumun.

Meski pihak panitia sebelumnya telah mengimbau kepada warga agar tetap menjaga jarak, namun warga tidak sabar dan mengabaikan imbauan tersebut.

Meski loket baru dibuka pukul 09.00, namun warga yang antusias mencairkan bantuan sosial yang baru saja diterimanya tersebut telah datang sejak pukul 07.00.

“Meski warga antusias, namun protokol kesehatan seperti mengenakan masker tetap diberlakukan di lokasi penerimaan BLT,” jelas Nursan Said.

Mereka rela datang lebih awal agar bisa mendapatkan nomor antrean yang lebih cepat. Warga lama mengantre sejak pagi hingga sore hari, karena pihak PT Pos Indonesia hanya membuka tiga loket pembayaran sesuai dengan jumlah desa yang dilayani.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/23/204458178/kebelet-ingin-cairkan-blt-rp-500000-warga-polewali-mandar-pilih-berkerumun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke