Salin Artikel

Ayah dan Anak Tewas dalam Kecelakaan Maut Pegunungan Arfak, Sang Ibu Masih Kritis di Papua Barat

Begitu diturunkan dari pesawat, jenazah Paulus dan anaknya ditempatkan dalam satu gerobak.

Sedangkan 16 jenazah lainnya, masing-masing menempati satu gerobak kargo.

Jenazah belasan korban ini, kemudian dibawa ke ambulans yang sudah menunggu di dekat terminal VIP Pemda.

Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF)-NTT di Papua Barat, Clinton Tallo yang turut mengantar jenaz dari Manokwari mengatakan, jenazah ayah dan anak itu diterbangkan tanpa didampingi keluarga.

Menurut Clinton, ibu dari balita tersebut kondisinya masih kritis dan dirawat di rumah sakit Papua Barat.

“Salah satu korban yang kritis adalah ibu dari anaknya yang meninggal,” kata Clinton, kepada sejumlah wartawan, Kamis siang.

Saat ini lanjut Clinton, ibu tersebut membutuhkan darah dengn golongan B untuk kepentingan operasi di rumah sakit.

“Tadi malam Pangdam minta anggota donor darah untuk bantu ibu ini,” kata Clinton.

Kecelakaan maut tersebut menyebabkan 18 orang penumpang truk meninggal dunia.

Mereka adalah para pekerja tambang emas ilegal yang mayoritas berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

https://regional.kompas.com/read/2022/04/14/141542378/ayah-dan-anak-tewas-dalam-kecelakaan-maut-pegunungan-arfak-sang-ibu-masih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke