Salin Artikel

Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 18 Orang di Pegunungan Arfak, Truk Diduga Kelebihan Muatan

Truk diduga overload atau kelebihan muatan hingga pengemudi hilang kendali dan menabrak sisi kiri gunung. 

Gultom mengatakan, dalam truk itu terdapat 34 orang, dari sebelumnya yang menyebut 29 orang.  

"Kami perbarui informasi, terdapat 34 orang yang berada di mobil truk warna kuning dengan nomor polisi PB 8374 MC," kata Gultom saat memberikan keterangan pers, Rabu (13/4/2022).

Kronologi

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Satlantas Polres Manokwari, truk awalnya datang dari arah Distrik Minyambouw.  

Truk tersebut memuat 34 penumpang yang terdiri dari 32 orang dewasa, satu balita, dan barang berupa 103 batang kayu, rangkaian pelat besi cor ukuran 16 milimeter, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter warna biru, dan satu unit chainsaw atau gergaji mesin. 

"Semuanya merupakan barang-barang milik korban," tuturnya.

Setibanya di jalan turunan kilometer 10 melewati Kampung Duadbey, pengemudi truk mendadak hilang kendali. 

Kondisi truk yang kelebihan beban ditambah kondisi ban kiri belakang yang sudah 'gundul' menyebabkan mobil langsung meluncur menabrak sisi kiri gunung. 

Akibatnya, penumpang yang berada di bak belakang truk langsung terpental. 

"Seluruh penumpang mengalami luka-luka di mana 13 orang meninggal di TKP, tiga orang meninggal di RS Pratama Warmare setelah mendapat perawatan medis, 10 orang luka berat, dan tiga luka ringan," katanya. 

Dari hasil olah TKP, kondisi ban kiri belakang sudah tidak layak jalan sehingga memengaruhi proses pengereman truk. 

Truk tersebut, kata dia, juga melebihi batas karena peruntukannya bukan memuat penumpang melainkan untuk mengangkut barang. 

"Pengemudi tidak cakap saat melintasi jalan turunan menikung tajam, sehingga lepas kendali, out of control," jelas Gultom. 

Selain itu, lanjut dia, kondisi jalan yang menurun dengan tikungan tajam dan tanpa pagar jalan menyebabkan lokasi tersebut menjadi rawan. 

Di lokasi tersebut juga tidak terdapat rambu peringatan maupun lampu penerangan jalan. 

Menurut Gultom, pengemudi truk menggunakan perseneling gigi tiga dengan kecepatan tinggi sehingga saat jalan menikung, mobil langsung oleng ke sebelah kanan. 

"Pengemudi mencoba menguasai kemudi namun karena volume muatan kendaraan berat sehingga kendaraan meluncur hilang kendali dan menabrak tebing," papar Gultom.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pengemudi ternyata juga tidak tidak memiliki SIM dan meninggal dunia di tempat. 

https://regional.kompas.com/read/2022/04/13/194807378/kronologi-kecelakaan-maut-yang-tewaskan-18-orang-di-pegunungan-arfak-truk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke