Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Sekeluarga Tercebur di Sungai Brantas | Penyesalan Bos yang Tak Sengaja Tembak Karyawan hingga Tewas

KOMPAS.com - Tiga orang penumpang perahu penyeberangan, yang merupakan satu keluarga, tercebur ke Sungai Brantas.

Peristiwa tersebut terjadi Desa Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (9/4/2022) petang.

Akibat insiden tersebut, Imroatul Azizah (28) meninggal dunia. Sementara itu, suaminya, Mohamad Iswahyudi (29), sedang dalam pencarian. Sedangkan, putra mereka berhasil diselamatkan.

Berita populer lainnya soal penyesalan seorang bos di Probolinggo, Jatim, yang tak sengaja menembak karyawannya hingga tewas.

Pelaku, Daud Patriono Imanuel (52), mengaku bahwa dirinya tak memiliki niat untuk mencelakai korban, Idham Kholik (30).

Daud menuturkan, korban merupakan karyawan kepercayaannya dan sudah ia anggap saudara sendiri.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (10/4/2022).

Satu keluarga, yang terdiri dari pasangan suami istri dan seorang anak, tercebur di Sungai Brantas, Kabupaten Jombang, Jatim.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Megaluh AKP Soesilo mengatakan, korban awalnya hendak pulang ke Desa Megaluh usai berkunjung ke rumah kerabat di Kecamatan Plandaan.

Mereka menyeberangi Sungai Brantas dengan menaiki perahu penyeberangan.

Saat perahu hendak bersandar, sepeda motor matik korban tiba-tiba melaju. Diduga sang anak menarik tuas gas.

"Motor matik dengan teknologi Idling Stop System. Saat perahu belum sampai sandar, anaknya dimungkinkan menarik tuas gas sehingga korban tercebur ke sungai," ujarnya, Sabtu.

Kejadian itu mengakibatkan Imroatul Azizah (28) meninggal dunia. Suaminya, Mohamad Iswahyudi (29), sedang dalam pencarian. Sedangkan, putra mereka yang berusia 8 tahun berhasil diselamatkan.

Baca selengkapnya: Sekeluarga Tercebur di Sungai Brantas, 1 Hilang dan 1 Meninggal

Daud Patriono Imanuel (52) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian karyawannya, Idam Kholik (30). Korban tewas akibat tertembak senapan angin pelaku.

Dia mengaku menyesal telah merenggut nyawa karyawan kepercayaannya. Menurut Daud, Idam adalah sosok yang baik.

Sambil menangis, Daud juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk melukai korban.

"Almarhum bekerja memberi makan ayam saya. Dia anak yang baik dan tidak pernah ada masalah dengan saya. Kami sudah bersama selama bertahun-tahun dan sudah saya anggap sebagai saudara,” ungkapnya di Markas Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo, Sabtu.

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menjelaskan, Daud telah dijadikan tersangka dan kini diamankan di Mapolres Probolinggo.

Baca selengkapnya: Tembak Karyawannya hingga Tewas, Bos di Probolinggo: Saya Tak Ada Niatan...

Nuansa Ramadhan terasa di penjara terpadat di Indonesia, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Sebagai lapas terpadat, warga binaan harus bergiliran saat beribadah di Masjid At-Taubah di lingkungan lapas.

Kepala Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi Wachid Wibowo menerangkan, selain mengikuti shalat Tarawih, warga binaan juga mengisi malam Ramadhan dengan tadarus Al Quran.

Di setiap malamnya, ada 80 sampai 90 warga binaan yang ikut shalat Tarawih. Lalu, empat sampai lima orang melanjutkan tadarus dengan penjagaan petugas di beberapa titik.

"Di bulan Ramadhan ini, kami tugaskan pejabat dan staf kantor membantu pengamanan ibadah malam hari. Petugas juga ikut melaksanakan Tarawih dan tadarus," jelasnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Suasana Ramadhan Dalam Lapas Terpadat di Indonesia, Tetap Semangat Beribadah meski Bergantian

Listrik tiba-tiba mati di tengah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan sambutan.

Peristiwa ini terjadi saat peresmian Pertashop Nita dan Duli Pali, salah satu unit usaha milik Koperasi Pintu Air Asia di Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Minggu (10/4/2022).

Begitu listrik mati, Viktor langsung meresponsnya.

"Kita punya masalah lagi satu ini. Tapi tidak apa-apa, nanti saya cari jalan. Karena itu kita punya masalah juga," bebernya.

Viktor berseloroh, gara-gara listrik tiba-tiba mati, dia mengaku terpaksa melanjutkan sambutannya.

"Tadinya sudah mau selesai, gara-gara ini barang (listrik padam) saya lanjut lagi," tuturnya disambuut tawa tamu undangan.

Baca selengkapnya: Listrik Mati Saat Pidato, Gubernur NTT: Kita Punya Masalah Lagi Satu Ini...

Setelah absen selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Night Market Ngarsopuro di Kota Solo, Jawa Tengah, kembali dibuka.

Dibukanya kembali Night Market Ngarsopuro disambut antusiasme warga. Para pengunjung terlihat mendatangi tenda-tenda yang menjajakan beragam produk.

"Sudah sering, kalau dibandingkan dulu ya sama aja (produknya). Tapi ya lebih ramai dari dulu," terang seorang warga, Putu Ayu (38).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Solo Wahyu Kristina menyampaikan, sebanyak 200-an pedagang sudah membuka stannya.

"Sudah 100 persen para pedagang yang tergabung dalam paguyuban telah membuka standnya dihari pertama ini. Pengunjung banyak yang bawa keluarga, kayak rekreasi keluarga 2 tahun nggak pernah keluar," paparnya.

Baca selengkapnya: Malam Ini, Ratusan Warga Kota Solo Padati Night Market Ngarsopuro

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafii; Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung; Kontributor Maumere, Serafinus Sandi Hoyon Jehadu; Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Michael Hangga Wismabrata, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2022/04/11/054500578/-populer-nusantara-sekeluarga-tercebur-di-sungai-brantas-penyesalan-bos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke