Salin Artikel

Jalur Curah Kobokan Ditutup 1.5 Jam, Kemacetan Tidak Terhindarkan

Pantauan di lokasi, ratusan kendaraan mulai truk, mini bus, pikap, hingga sepeda motor terjebak antrean panjang di sisi barat atau arah dari Malang ke Lumajang yang memanjang hingga sekitar 1.000 meter.

Hasyim, salah seorang warga yang hendak pulang ke rumahnya di Desa Jarit, Kecamatan Candipuro mengaku telah lebih dari 30 menit menunggu jalan alternatif tersebut kembali dibuka.

Menurutnya, jalan sudah mulai ditutup sejak pukul 14.30 WIB.

"Mulai setengah tiga tadi sudah ditutup, informasinya di gunung hujannya, jadi banjir," kata Hasyim, Sabtu (9/4/2022).

Hasyim dan banyak warga lain terpaksa melintasi jalur curah kobokan meskipun jalan tersebut cukup berbahaya. Sebab, jembatan perak yang sebelumnya menjadi penghubung vital Lumajang-Malang, putus saat erupsi Semeru Desember tahun lalu.

Seperti yang dirasakan Andik, Sopir pikap yang hendak mengantarkan buah Salak ke Jember. Ia mengaku setiap lewat jalan tersebut masih merasa hawatir jika tiba-tiba banjir.

"Kalau sudah ditutup gini mending berhenti nunggu aman daripada nyawa hilang kasian anak istri nunggu di rumah," ungkapnya.

Sekitar pukul 16.00 Gunung Semeru yang sebelumnya tertutup mendung sudah mulai terlihat dan jalan tersebut sudah mulai dibuka untuk kendaraan roda dua.

Terpantau jalur Curah Kobokan langsung dipenuhi kendaraan roda dua baik dari sisi timur maupun barat.

Tidak sedikit kendaraan yang harus dibantu warga untuk melintas dikarenakan arus air masih cukup deras.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/09/214223878/jalur-curah-kobokan-ditutup-15-jam-kemacetan-tidak-terhindarkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke