Salin Artikel

Kisah Yulius Nau, Ditemukan Tewas di Laut, Dimakamkan Tanpa Kehadiran Istri dan Anak

Yulius sebelumnya ditemukan tewas mengambang di Perairan Kabupaten Kupang, Senin (4/4/2022) lalu. Tak ada warga yang mengenalinya, karena saat ditemukan tidak ada satu pun identitas yang dibawa.

Polisi lalu membawa jenazahnya di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk disemayamkan. Hingga dua hari, tidak ada satu pun keluarga mencarinya atau melaporkan ke polisi.

Identitasnya akhirnya terungkap, setelah keluarga yang diwakili Daniel Seo, mendatangi Polsek Kupang Tengah dan Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Jenazah teridentifikasi bernama Yulius Nau (60), seorang buruh tani warga RT 015/RW 06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Istri dan anak tak hadir

Setelah berhasil diidentifikasi, polisi dan keluarga pun sepakat memakamkan jenazah Yulius.

Namun, saat pengambilan jenazah di rumah Sakit Bhayangkara Kupang, istri dan anak-anaknya tak hadir.

Perwakilan keluarga Yulius, Daniel Seo, mengaku kalau Yulius dan istrinya sudah dua tahun berpisah dan tidak tinggal serumah lagi.

"Selama ini dia (Yulius) tidak memiliki rumah sendiri dan tinggal tidak menetap," ujar Daniel, Jumat (8/4/2022).


Yulius dan istrinya memiliki tiga orang anak. Anak sulung perempuan sudah merantau di Kalimantan.

Anak kedua laki-laki sudah menikah di Kota Kupang dan anak ketiga perempuan saat ini ikut dengan sang ibu.

Usai bercerai, istri Yulius kembali ke rumah kerabat di Batu Panjang, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang.

Namun, karena selisih paham dengan kerabat maka sejak bulan lalu istrinya sudah pindah dan tinggal di rumah kebun.

Hilang 2 pekan lalu

Daniel mengaku, Yulius hilang sejak dua pekan lalu. Ia juga selalu menanyakan keberadaan Yulius kepada anaknya.

Daniel kaget mendapat kabar kalau Yulius ditemukan meninggal di Pantai Oebelo, Kabupaten Kupang.

Dia juga menyayangkan sikap anak Yulius yang tidak mau melihat jenazah ayahnya, serta tidak ikut memakamkan korban.

"Saya ingatkan anaknya agar ke kamar jenazah melihat jenazah bapaknya dan ikut memakamkan, tapi anaknya tidak mau turun dari mobil padahal sempat datang ke rumah sakit," ujar Daniel.

Daniel pun berkoordinasi dengan ketua RT dan pihak kepolisian, untuk mewakili keluarga menandatangani surat penolakan otopsi.

Daniel juga setuju jenazah Yulius dimakamkan Dinas Sosial Kota Kupang dan aparat kepolisian di Tempat Pemakaman Umum Fatukoa Kota Kupang.

Kapolsek Kupang Tengah, Iptu Elpidus Kono Feka, dan anggota pun ikut serta menyaksikan pemakaman korban di TPU Fatukoa.

Elpidus mengaku kalau identitas korban terungkap karena ada warga yang mengontaknya melalui media sosial sehingga polisi pun melacak kerabat Yulius.

"Kerabat korban menolak menerima jenazah korban karena persoalan keluarga sehingga kami meminta bantuan Dinas sosial Kota Kupang memakamkan jenazah korban," kata Elpidus.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/08/093404678/kisah-yulius-nau-ditemukan-tewas-di-laut-dimakamkan-tanpa-kehadiran-istri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke