Salin Artikel

Berburu Bubur Syuro di Palembang, Makanan yang Hanya Disiapkan Saat Ramadhan

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemandangan unik terlihat di halaman Masjid Al Mahmudiyah Suro di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Sumatera Selatan.

Para ibu-ibu, remaja bahkan anak-anak datang dengan membawa mangkuk, piring dan keresek kecil sembari menunggu di depan halaman masjid untuk mendapatkan satu mangkuk bubur Syuro yang sudah dimasak oleh pengurus masjid sejak siang.

Menjelang sekitar pukul 17.00 WIB, barulah pengurus masjid membagikan bubur yang dibuat itu kepada masyrakat sekitar untuk dinikmati sebagai menu berbuka puasa.

Mahmud (70), pembuat bubur Syuro mengatakan, tradisi membagikan bubur secara gratis itu sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Biasanya, pengurus masjid akan selalu membuat bubur Syuro untuk dibagikan kepada jemaah masjid yang hendak berbuka puasa serta warga sekitar.

Adapun dana pembuatan bubur Syuro sendiri, kata Mahmud, merupakan hasil sumbangan para jemaah.

Bubur itu nantinya akan selalu dibagikan hingga akhir Ramadhan nanti.

"Kalau diawal Ramadhan, disiapkan 5 kilogram beras, tapi menjelang akhir biasanya berkurang jadi sektiar 4 kilogram beras yang disiapkan untuk memasak bubur, karena orang sudah bosan," kata Mahmud, Rabu (6/5/2022).

Dibuat selama 3 jam

Proses pembuatan bubur Syuro itu pun membutuhkan waktu sekitar 3 jam.

Sebelum memasak, Mahmud mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan, seperti beras, daging cincang dan rempah-rempah.

Seluruh bahan itu nantinya diaduk menjadi satu dan dimasak dalam dandang besar.

"Satu dandang ini bisa lebih dari 100 porsi, biasanya akan dibagi untuk warga dan jemaah masjid untuk berbuka," ujar Mahmud.

Diminati segala kalangan

Bubur Syuro yang bewarna kecoklatan itu ternyata memiliki rasa yang enak. Tak heran, anak-anak hingga orang dewasa menyukai makanan ini.

Campuran dari potongan daging, kentang dan diaduk bersama beras membuat rasa bubur ini menjadi gurih dan sedikit manis.

Untuk memakan bubur ini pun tak perlu dicampur dengan makanan lain.

Rasanya yang gurih cukup membuat perut menjadi kenyang setelah seharian berbuka puasa.

Indah (15), salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari Masjid Suro mengaku, selama Ramadhan ia selalu datang sore hari untuk ikut mengantre mendapatkan bubur Syuro.

Gadis kecil ini biasanya membawa dua mangkuk kecil untuk tempat bubur.

"Satunya buat adik, karena rasanya yang lezat adik saya juga suka memakan bubur ini," kata Indah.

Meski tiap hari menyantap bubur Syuro, Indah mengaku tak bosan untuk menyantapnya.

"Biasanya dimakan pas berbuka puasa, setelah itu baru shalat. Nanti setelah tarawih baru makan nasi, karena bubur ini cepat kenyang," ujar Indah.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/06/175701878/berburu-bubur-syuro-di-palembang-makanan-yang-hanya-disiapkan-saat-ramadhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke