Salin Artikel

Mengapa Awal Ramadhan Selalu Berbeda Setiap Tahun?

KOMPAS.com - Pertanyaan mengapa bulan Ramadan tak datang di waktu yang sama setiap tahunnya selalu mengemuka.

Terlebih jatuhnya tanggal 1 Ramadhan yang menjadi penentu dimulainya ibadah puasa selalu dinanti umat Islam.

Sebagai contoh, 1 Ramadhan 1442 Hijriyah jatuh pada 13 April 2021 namun tahun ini 1 Ramadhan 1443 Hijriyah ternyata tidak jatuh di tanggal yang sama.

Ternyata ada alasan yang menyebabkan bergesernya awal bulan Ramadhan dari tahun ke tahun.

Alasan Awal Ramadhan Selalu Berbeda Setiap Tahun

Penyebab perbedaan awal bulan Ramadhan setiap tahun adalah adanya perbedaan kalender yang diacu, yaitu kalender hijriyah dan kalender masehi.

Umumnya masyarakat akan mengacu pada kalender masehi, padahal bulan Ramadhan adalah nama bulan pada kalender hijriyah.

Selain itu diketahui ada perbedaan jumlah hari antara kalender hijriyah dan kalender masehi dengan selisih sekitar 11 hari, atau 12 hari pada tahun kabisat.

Lalu bagaimana penjelasan dari perbedaan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan yang selalu berbeda tiap tahun?

Melansir laman nu.or.id penentuan waktu dalam kalender masehi dan hijriyah memiliki metode yang jauh berbeda.

Dijelaskan oleh KH Shofiyulloh, seorang ahli ilmu falak NU, kalender masehi merupakan kalender solar, sedangkan kalender hijriah termasuk kalender lunar.

Kalender Masehi

Kalender masehi yang digunakan masyarakat sehari-hari mengacu pada penghitungan peredaran bumi mengitari matahari (revolusi bumi terhadap matahari).

Dalam perhitungan kalender masehi, jumlah hari dalam setahun adalah 365,2222 hari yang kemudian dibagi menjadi 12 bulan.

Satu tahun masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:

  •  Januari: 31 hari
  •  Februari: 28/29 hari
  •  Maret: 31 hari
  •  April: 30 hari
  •  Mei: 31 hari
  •  Juni: 30 hari
  •  Juli: 31 hari
  •  Agustus: 31 hari
  •  September: 30 hari
  •  Oktober: 31 hari
  •  November: 30 hari
  •  Desember: 31 hari

Khusus Februari, umur bulan adalah 28 kecuali saat tahun kabisat yang terjadi 4 tahun sekali akan berjumlah 29 hari.

Kalender Hijriyah

Kalender hijriah adalah kalender yang mengacu pada peredaran bulan mengitari bumi (revolusi bulan terhadap bumi).

Dalam menyatakan panjang satu tahun, kalender hijriyah mengacu pada 12 kali siklus sinodis bulan atau 12 kali hilal.

Satu tahun dalam kalender hijriyah juga dibagi menjadi 12 bulan. Urutan bulan Hijriyah yaitu:

  •  Muharram
  •  Safar
  •  Rabiul Awal
  •  Rabiul Akhir
  •  Jumadil Awal
  •  Jumadil Akhir
  •  Rajab
  •  Syaban
  •  Ramadan
  •  Syawal
  •  Zulkaidah
  •  Zulhijah

Karena siklus sinodis bulan bervariasi dengan rata-rata 29,53 hari, maka jumlah hari dalam satu bulan hijriah adalah antara 29 hingga 30 hari dengan merujuk hilal terlihat atau tidak.

Hal ini menjadikan jumlah hari dalam satu tahun hijriah hanya terdiri dari 354,36 hari.

Penggunaan kalender hijriah sendiri telah diterapkan sejak masa kepemimpinan Umar bin Khattab.

Sumber:
nu.or.id, bobo.grid.id, nasional.kompas.com

https://regional.kompas.com/read/2022/03/31/205239778/mengapa-awal-ramadhan-selalu-berbeda-setiap-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke