Salin Artikel

Puskesmas Wosi Dipalang, Buntut Kisruh Penempatan Kepala Puskesmas, Warga Tak Bisa Berobat

Warga bernama Rika itu tak bisa berobat lantaran Puskesmas Wosi dipasangi palang.

Pemasangan palang tersebut merupakan wujud aksi masyarakat yang menginginkan Bupati Manokwari tetap menempatkan Everdina Yulia Wanggai sebagai Kepala Puskesmas Wosi, sesuai Surat Keputusan yang telah dikeluarkan.

"Saya ke Puskesmas sejak pagi tadi berharap dilayani namun kenyataan Puskesmas dipalang pemilik tanah. Saya dapat kabar bahwa pemalangan ini buntut dari masalah kebijakan bupati terkait penempatan Kepala Puskesmas Wosi," kata warga setempat, Rika Sesa, Sabtu (26/3/2022).

Rika mengatakan kedatangannya ke Puskesmas ialah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin karena sedang sakit.

Namun ternyata bagian depan Puskesmas dipasangi palang sehingga dia tak bisa berobat.

"Sebagai warga kami kecewa sebab persoalan yang seharusnya diselesaikan di tingkat atas mengapa dibiarkan sehingga berdampak ke kami masyarakat di bawah" katanya.

Pemilik tanah Puskesmas Niko Salabay mengatakan, pihaknya akan tetap memalang Puskesmas sebagai bentuk dukungannya terhadap SK yang dikeluarkan oleh Bupati Manokwari pada Januari 2022.

SK tersebut menunjuk Everdina Yulia Wanggai sebagai Kepala Puskesmas Wosi. Namun beredar kabar, bupati akan mengubah keputusan karena ada desakan dari pihak lain.

"Kami dukung SK Bupati soal Kepala Puskesmas Wosi yang ditujukan kepada Ibu Everdina Wanggai. Jangan lagi merubah SK itu," kata Niko Salabay.


Niko berharap Bupati tidak mengganti keputusan hanya karena permintaan segelintir orang yang mengklaim sebagai pemilik tanah adat Puskesmas Wosi.

"Kami adalah pemilik sah tanah ini dari Jembatan Wosi hingga Jembatan Rendani. Kami punya hak atas tanah ini," tutur Salabay.

Salah satu petugas Puskesmas Wosi, Erni Muid mengaku sangat mendukung keputusan Bupati yang menunjuk Everdina Wanggai sebagai Kepala Puskesmas.

"Sebulan Ibu memimpin kami, sudah terlihat perubahan di Puskesmas Wosi, baik kebijakan di internal dengan melibatkan kami dalam setiap kegiatan maupun pelayanan kesehatan kepada warga dan menjaga kebersihan," kata Erni Muid.

"Karena hak kami diberikan dengan baik maka pelayanan yang kami berikan juga harus maksimal sebab Ibu sudah tegaskan bahwa setelah hak diberikan maka tingkatkan pelayanan ke masyarakat dengan baik," tuturnya.

Aksi blokade jalan

Pemilik Tanah dan sebagian besar Petugas Kesehatan di Puskesmas Wosi juga sempat menggelar aksi blokade jalan Esau Sesa Manokwari.

Pendemo membentangkan spanduk dan melakukan orasi meminta Pemerintah Kabupaten Manokwari agar konsisten terhadap keputusan yang sudah dibuat.

"Saya sebagai Petugas Puskesmas tetapi juga pemilik tanah Puskesmas menegaskan bahwa Bupati harus mempertahankan SK yang dikeluarkan atas nama Ibu Kepala Puskesmas Everdina Wanggai, dia merupakan perempuan Papua yang secara pangkat dan golongan sudah memadai dan layak menjabat kepala Puskesmas," kata seorang petugas puskesmas saat melakukan orasi.

"Kami minta Bupati tidak boleh merubah keputusan yang sudah diturunkan. Kalau SK yang sudah ditandatangani Bupati pada bulan Januari kemarin berubah maka kami pastikan tetap palang Puskesmas ini," tegasnya.

Unjuk rasa membuat lalu lintas di Jalan Esau Sesa mengalami macet. Personel Polres Manokwari kemudian melakukan pengalihan arus lalu lintas.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/26/100031978/puskesmas-wosi-dipalang-buntut-kisruh-penempatan-kepala-puskesmas-warga-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke