Salin Artikel

2 Pekan Tak Jualan karena Minyak Goreng Langka, Sumini Terpaksa Hanya Makan Bubur

Malam itu, Rabu (15/3/2022), adalah hari pertama Sumini kembali berjualan gorengan setelah selama dua minggu terpaksa libur jualan karena minyak goreng langka.

Selama libur berjualan, dia terpaksa hanya makan bubur karena tidak ada pemasukan.

"Sudah dua minggu saya tak jualan gorengan karena minyak langka. Kalau tak langka ya mahal," jelasnya saat ditemui di Jalan Sri Rejeki Kota Semarang, Kamis (16/3/2022).

Menurutnya, untuk jualan gorengan dalam satu hari membutuhkan lima karton minyak goreng.

"Dapat satu karton saja masih sulit apalagi harus lima karton,"ujarnya.

Selama ini, dia sudah berusaha mencari minyak goreng ke banyak tempat namun banyak toko yang kosong. Terkadang, sesama penjual juga rebutan.

Tidak jarang Sumini terpaksa berhutang untuk membeli bahan baku untuk jualan seperti tepung, bumbu dan minyak.

"Terpaksa utang untuk lanjut berdagang. Pemasukan menurun sejak minyak langka," ucapnya.

Di lokasi yang sama, penjual martabak Tumrin mengaku sulit mendapatkan minyak goreng. Selain sulit, harganya juga masih mahal

"Sangat sulit mencari minyak goreng, kalaupun ada itu harganya sangat mahal,"imbuhnya.

Dia mengatakan, harga minyak goreng harganya naik turun. Sekarang per dua liter mencapai Rp 38.000.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/16/163636778/2-pekan-tak-jualan-karena-minyak-goreng-langka-sumini-terpaksa-hanya-makan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke