Salin Artikel

Soal Penangkapan Tersangka Teroris di Sukoharjo, Pengamat Sebut JI Ubah Strategi

KOMPAS.com - Sosok SU (54), tersangka teroris yang ditembak mati oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, disebut merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI).

Hal ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

"Yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Khidmat. Jabatan adalah deputi dakwah dan informasi dan yang bersangkutan sebagai nasihat Amir JI dan juga penanggung jawab Ilal Ahmar Society," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).

Mengenai jaringan JI ini, pengamat terorisme dan intelijen, Stanislaus Riyanta, mengatakan bahwa saat ini Jamaah Islamiyah telah mengubah strategi.

Perubahan strategi ini dilakukan usai Abu Bakar Ba’asyir ditangkap.

Dalam perubahan strategi ini, JI mengganti polanya dari kekerasan menjadi non-kekerasan.

Mereka berpandangan, perubahan ini dilakukan karena kekerasan hanya akan merugikan kelompoknya.

“Mereka akan membuat kegiatan-kegiatan yang diterima orang banyak,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/3/2022).


Lebih inklusif

Stanislaus menjelaskan, organisasi tersebut kini lebih inklusif. Ini dilakukan agar mereka lebih diterima masyarakat.

Tak cuma itu, perubahan tersebut dimaksudkan supaya aktivitas kelompok tidak mudah dipantau oleh pihak berwajib, sekaligus untuk memudahkan dalam penggalangan dana.

“Ini adalah suatu adaptasi model aksi. Ini merupakan strategi JI supaya lebih survive,” tuturnya.

Dalam perubahan strategi ini, JI mengikuti pola-pola Al Qaeda yang berafiliasi dengan mereka.

Stanislaus menerangkan, pola Al Qaeda sangat rapi. Salah satu yang ia sorot adalah konsolidasi.

“Mereka punya Pedoman Umum Perjuangan Jamaah Islamiyah. Di dalamnya ada bagaimana caranya kaderasisasi, konsolidasi, dan lain-lain,” ungkapnya.

Ditambah lagi, terang Stanislaus, kader-kader JI juga mempunyai beragam latar.

Stanislaus mengandaikan, apabila kegiatan mereka tidak dicegah, bisa saja kader-kader mereka ada yang masuk ke organisasi pemerintahan.

“Bayangkan, bagaimana jadinya bila mereka memiliki kekuasaan dan bisa mengambil keputusan?” tuturnya.

SU ditetapkan tersangka

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, polisi sudah menetapkan SU sebagai tersangka, bukan lagi terduga.

Menurut Ahmad, personel polisi menembak SU karena ia melakukan perlawanan terhadap petugas.

“Pada saat penangkapan terhadap tersangka dilakukan upaya paksa dengan tegas dan terukur, karena tersangka melawan petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah mobil petugas,” tandasnya, dikutip dari Antara.

Dia menceritakan, setelah SU menabrak dua mobil petugas, ada anggota yang naik ke bak belakang mobil Strada berkabin ganda milik SU.

Akan tetapi, SU tetap menjalankan mobil dan melaju kencang sambil menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri, sehingga menyerempet mobil warga yang melintas.

“Dengan situasi tersebut dan dianggap bisa membahayakan petugas dan masyarakat sekitar maka petugas menembak tersangka dari belakang dan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah,” bebernya.

Sumber: Kompas.com (Editor: Candra Setia Budi), Antara

https://regional.kompas.com/read/2022/03/12/113000078/soal-penangkapan-tersangka-teroris-di-sukoharjo-pengamat-sebut-ji-ubah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke