Salin Artikel

Cerita di Balik Proses Evakuasi 8 Jenazah Korban KKB, Ada di Ketinggian 4.200 Meter dan Suhu Minus 11 Derajat Celsius

Hal ini karena lokasi kejadian berada di ketinggian 13.000 kaki atau sekitar 4.200 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Tim evakuasi jenazah dari kepolisian tak bisa asal menunjuk personel yang diturunkan karena lokasinya cukup ekstrem.

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan sempat kesulitan menentukan siapa personel yang bisa melakukan evakuasi di lokasi tersebut.

"Sempat bingung karena kalau tidak mampu justru bahaya bagi personel karena lokasinya tinggi sekali dan oksigen sangat tipis," ujar Faizal di Jayapura, Jumat (11/3/2022).

Akhirnya Faizal memutuskan personel yang diturunkan harus yang sudah pernah sampai ke Puncak Cartenz yang berada di ketinggian 4.884 MDPL.

"Akhirnya saya tanya siapa yang pernah ke Puncak Cartenz, ada beberapa yang sudah sampai. Tapi ada sebagian yang sudah berusaha tapi tidak sampai, jadi total ada sembilan personel yang diturunkan ke TKP," tuturnya.

Tidak hanya masalah keterbatasan personel, helikopter yang dapat dioperasikan di ketinggian tersebut pun tidak banyak.

Hanya helikopter sipil jenis MI yang saat itu memungkinkan untuk diterbangkan ke lokasi kejadian.

Beruntung akhirnya ada tiga unit helikopter sipil yang dapat digunakan saat itu.

Namun tantangan untuk melakukan evakuasi tidak selesai di situ. Menurut Faizal, aparat keamanan tidak mengetahui situasi lokasi jenazah.

Hanya saja mengingat delapan jenazah pekerja tersebut sudah lima hari berada di lokasi kejadian, maka proses evakuasi pun tetap dilaksanakan dengan kewaspadaan penuh.

"Sebelum mendarat, helikopter berputar sampai dua kali untuk melihat keadaan di sekitar lokasi agar jangan sampai KKB masih berada di situ dan membahayakan personel," kata dia.

Akhirnya proses evakuasi berhasil dilakukan dengan tidak ada gangguan keamanan sama sekali.

Personel sulit bergerak

Total ada sembilan personel yang diturunkan untuk mengevakuasi delapan jenazah pekerja PT PTT, dengan Iptu Budi Basrah sebagai pimpinan tim.

Budi Basrah yang sudah sering mengevakuasi jenazah di wilayah pegunungan mengaku baru kali ini ia bertugas di ketinggian 4.200 MDPL meski sebelumnya pernah mencapai Puncak Cartenz.

"Kalau untuk evakuasi ini pertama kali saya turun di ketinggian 4.200 MDPL," akunya.

Tiba di lokasi, ia bersama rekan-rekannya mengaku kesulitan mengangkat jenazah ke helikopter meski jaraknya tidak terlalu jauh.

Menurut dia, tipisnya kadar oksigen di tempat tersebut membuat energi mereka cepat terkuras.

"Kita evakuasi dari lokasi jenazah ke helikopter tidak ada 100 meter tapi rasanya berat sekali," kata Budi.

Saat melakukan evakuasi, sambung Budi, cuaca di lokasi sangat terik. Namun suhu saat itu mencapai minus 11 derajat celsius.

Dengan menggunakan jaket khusus, Budi dan rekan-rekannya tetap merasa kedinginan sehingga mereka tidak bisa leluasa bergerak.

"Masih dingin, kita mau merokok saja korek api tidak mau menyala, saya lihat minyak goreng punya para korban saja sudah membeku," tutur Budi yang pernah mengalami luka tembak pada bagian dada saat bertugas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Panggilan kemanusiaan yang membuat dirinya beserta kedelapan rekannya bisa mengevakuasi seluruh jenazah.

Total hampir selama tiga jam mereka berada si Tower B3 karena helikopter yang mengangkut mereka harus membawa jenazah ke Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali untuk menjemput mereka.

8 pekerja tewas

Sebelumnya, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).

Para korban diserang ketika sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang lokasinya berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.

Akibatnya delapan orang tewas dalam peristiwa itu, salah satunya anak kepala suku.

Kemudian pada Kamis (4/3/2022), 12 personel Pos Koramil Dambet sedang melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air dengan jarak dari Pos Koramil sekitar 50 meter.

Saat memperbaiki saluran air, tiba-tiba KKB menyerang dan menembaki anggota TNI.

Dari laporan Satgas ada sekitar 15 orang KKB dan ada yang membawa senjata laras panjang sebanyak 3 pucuk.

Kontak senjata  terjadi beberapa saat dan personel Pos Koramil Dambet berhasil menghalau KKB mundur menuju ke arah Kampung Ogamki, Distrik Beoga.

Akibat kontak senjata tersebut, satu personel TNI atas nama Pratu Herianto mengalami luka terkena tembakan pada bagian leher bawah telinga dan dievakuasi ke RSUD Mimika.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/11/172733378/cerita-di-balik-proses-evakuasi-8-jenazah-korban-kkb-ada-di-ketinggian-4200

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke