Salin Artikel

Sosok Dokter SU, Terduga Teroris Sukoharjo, Sehari-hari Menggunakan Tongkat karena Kecelakaan hingga Cedera Kaki

Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria mengatakan, dari pengakuan keluarga selama beberapa tahun ini, aktivitas sehari-hari SU menggunakan tongkat.

"Saya malah tidak tahu kalau cedera, dari diceritakan oleh ayah almarhum, memang cedera kaki," kata Arif kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

"Beliau tahun 2006 saat gempa Bantul, pernah mengalami kecelakaan dengan becak pada kakinya (cedera)," tambah dia.

Meskipun mengalami cedera kaki, masih dari pengakuan pihak keluarga, SU bisa mengoperasikan atau mengendarai mobil.

"Iya bisa (menyetir). Seperti itu orang polio pun bisa. Kalau nyetir mobil duduk ya," kata dia.

Sedangkan saat kejadian dalam upaya penangkapan terduga teroris SU sempat terjadi upaya paksa dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Hingga mengakibatkan tembok pagar rumah milik warga rusak.


"Iya (menyetir), tadi ceritanya begitu dari pihak keluarga, (saat kejadian) menyetir sendiri," ujar dia.

Arif mengatakan, SU meninggal rumah sekitar pukul 19.00 WIB, setelah ba'da isya.

"Tadi cerita, habis isya hari Rabu pamitannya ke Pondok Pesantren Ulul Albab," ujar dia.

Laki-laki 54 tahun ini setiap hari berprofesi sebagai dokter umum di rumahnya Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, dan di Pondok Pesantren Ulul Albab.

Sementara itu, saat ditemui Kompas.com, pihak keluarga dari SU tidak berkenan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/11/133919978/sosok-dokter-su-terduga-teroris-sukoharjo-sehari-hari-menggunakan-tongkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke