Salin Artikel

Perahu Terbalik Dihantam Ombak, 1 Anak Tewas dan 1 Bayi Hilang

MANADO, KOMPAS.com - Sebuah perahu jenis pakura yang ditumpangi empat orang terbalik dihantam ombak di laut Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (8/3/2022).

Akibatnya, satu orang anak tewas, seorang bayi tujuh bulan masih hilang terbawa arus dan dua orang selamat.

Korban meninggal bernama Muhamad Tampilang (3) meninggal dunia dan bayi yang hilang bernama Ilham Tampilang.

Sedangkan korban selamat Irwan Monoarfa (49) dan Atika puspita (21).

Hingga hari ini Rabu (9/3/2022), tim SAR gabungan masih melakukan pencarian bayi yang hilang.

Kepala Kantor Basarnas Manado Suhri Sinaga mengatakan, berdasarkan keterangan saksi korban yang selamat, Atika Puspita, saat itu ia ingin bepergian bersama kakeknya Irwan Monoarfa dan kedua anaknya ke Pulau Lembeh, Bitung.

Mereka berangkat dari Pantai Madidir. Sebelum sampai di lokasi (Pulau Lembeh), perahu yang ditumpangi dihantam ombak dan angin kencang sehingga mengakibatkan perahu terbalik.

"Sempat kedua anak kami pegang, akan tetapi ombak tinggi anak kami Ilham Tampilang lepas dari genggaman dan terbawa arus, dan Muhamad Tampilang kami pegang terus tetapi nahas tidak tertolong," kara Suhri, mengutip pernyataan saksi Atika, dalam keterangan tertulis, Rabu siang.

Setelah mendapatkan laporan ini, Suhri memerintahkan anggotanya untuk bergerak ke lokasi melaksanakan pencarian.


"Tim SAR gabungan sudah melaksanakan pencarian pada malam hari bersama-sama keluarga korban dan KPLP dan BPBD. Pencarian sampai dini hari, akan tetapi tim SAR tidak menemukan tanda-tanda korban," ujar dia.

Hari ini tim masih melaksanakan pencarian dari titik awal kejadian korban tenggelam dan melebar sampai di pesisir pinggiran pantai sejauh 1 mil.

"Pencarian hari ini tetap akan difokuskan di sekitar last know position (LKP). Sesuai keterangan nelayan setempat, arus laut mengarah ke daratan. Pencarian hari ini melibatkan tim SAR gabungan, Basarnas, Polairud, Bitung Rescue, BPBD dan keluarga korban," ujar dia.

Dalam pencarian korban, Suhri mengimbau, personel yang melaksanakan pencarian agar memperhatikan keselamatannya sehingga semua tim aman.

"Mengingat cuaca berubah-ubah sangat cepat, agar jaga koordinasi yang baik semua tim yang terlibat, banyak faktor yang kita tidak ketahui di lapangan sehingga perlu ditingkatkan dari segi penglihatan dan kewaspadaan bersama. Saat ini, pencarian hari kedua, semoga tim SAR gabungan secepatnya bisa menemukan korban," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/09/100612178/perahu-terbalik-dihantam-ombak-1-anak-tewas-dan-1-bayi-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke