Salin Artikel

Derita Hendrikus Uli, Berawal Sakit Mata Kini Alami Kebutaan, Tak Punya Biaya Berobat

Satiap hari Hendrikus hanya menghabiskan waktu di sebuah kamar indekos, yang berada di Jalan Baru, kota Ende.

"Kami tinggal di kos. Kadang hari-hari tertentu, suami saya hanya sendiri di kos," ujar Monika (48), istri Hendrikus saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/3/2022) malam.

Berjualan sayur

Monika mengaku, terkadang ia sudah tidak sanggup lagi menghadapi situasi yang mereka alami.

Sebab, selain merawat Hendrikus, ia juga harus bekerja untuk menafkahi hidup keduanya.

Sehari-hari, Monika mengatakan, dirinya menyusuri kota Ende untuk berjualan sayur. Namun, hasil yang didapat hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sangat tidak bisa diandalkan untuk bisa ditabung. Kadang saya putus asa. Apalagi kalau sayurnya tidak laku," ungkapnya.

Bermula sakit mata

Monika mengatakan, ia tidak pernah menyangka bahwa peristiwa tiga tahun silam itu membuat suaminya menderita hingga saat ini.

Awalnya tutur Monika, Hendrikus hanya mengeluh sakit di bagian mata.

Namun, belakangan kondisi Hendrikus kian parah hingga tidak bisa melihat.

"Kami pikir hanya sakit biasa. Namun, kenyataannya buta sampai saat ini," ujarnya.


Belum mendapatkan bantuan

Monika mengaku, ia bersama Hendrikus sempat mendatangi Lurah Paupire dan Dinas Sosial Kabupaten Ende untuk meminta bantuan.

Saat itu tutur Monika, pihak kelurahan dan dinas sosial belum bisa memberikan bantuan karena keduanya belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP).

"Kami sudah dua kali ke lurah dan dinas sosial. Mereka kemudian minta kami untuk segera urus KTP," katanya.

Dengan kondisi serba terbatas, keduanya kemudian mengurus administrasi kependudukan di instansi terkait.

"Setelah KTP jadi saya bersama suami kemudian kembali mendatangi kantor dinas sosial, tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan," ujarnya.

Saat ini Monika hanya bisa berharap ada pihak yang bisa membantu untuk membiayai pengobatan sang suami agar bisa melihat kembali dengan normal.

"Kami hanya bisa berharap uluran tangan semua pihak untuk membantu kami," pintanya.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/08/061824778/derita-hendrikus-uli-berawal-sakit-mata-kini-alami-kebutaan-tak-punya-biaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke