Salin Artikel

Ban Kanan Masuk Parit, Ini Kronologi Tergelincirnya Pesawat Pilatus di Paniai Papua

Diduga pesawat tersebut tergelincir karena kondisi landasan basah setelah turun hujan.

Selain itu landasan lapangan di lokasi tersebut bukan di tanah yang datar, melainkan landasan dengan posisi menanjak.

Pesawat tersebut terbang dari Bandara Nabire. Total ada enam orang dalam pesawat tersebut termasuk dua pilot yakni Capt David Alonso dan Capt Febria,.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes AM Kamal menceritakan detik-detik tergelincirinya pesawat pilatus tersebut.

Saat landing, pesawat tiba-tiba tergelincir. Lalu ban kanan pesawat masuk parit, sementara baling-baling pesawat depan menabrak pemukiman penduduk yang ada di sekitar lapangan terbang.

Menurut Kamal tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebit. Dua pilot pesawat telah dievakusi ke Nabire dengan menggunakan helikopter.

"Akibat dari kecelakaan tergelincirnya pesawat pilatus tersebut tidak terdapat korban jiwa, baik yang luka-luka maupun meninggal dunia," kata Kamal dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Ia juga mengungkapkan dugaan sementara tergelincirinya pesawat karena landasan basah dan tidak rata.

"Perkiraan terjadinya kecelakaan tersebut karena kondisi landasan lapter yang saat itu licin karena hujan dan landasan tidak rata karena terletak dengan posisi menanjak," ujar dia.

Kamal menuturkan, kasus tergelincirnya pesawat itu kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Paniai.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor : Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2022/02/27/113500978/ban-kanan-masuk-parit-ini-kronologi-tergelincirnya-pesawat-pilatus-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke