Salin Artikel

Teror KKB di Puncak Papua Berlanjut, Warga Ditembak, Rumah dan Pasar Dibakar

JAYAPURA, KOMPAS.com - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, masih berlanjut setelah Sabtu (19/2/2022) mereka menembak seorang anggota Kopasgat di sekitar Bandara Aminggaru.

Usai kejadian tersebut, KKB diketahui menembaki truk milik PT MTT. Seorang warga bernama Glen Sumampo yang ada di dalam truk mengalami luka tembak.

Saat kejadian, Glen Sumampo bersama temannya James Boniyaga mengendarai truk perusahaan menuju ke arah Kampung Kago, Distrik Ilaga, untuk mencari jaringan internet sekaligus mencari galon air minum.

"Sesampainya di dekat Tugu Kampung Kago, KKB mendekati truk yang dikemudikan korban dengan beralasan meminjam korek api untuk membakar rokok," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, melalui keterangan tertulis, Minggu (20/2/2022).

"Kemudian pelaku langsung melakukan penembakan terhadap truk yang mengakibatkan korban terkena tembakan pada rusuk kiri, tembus rusuk kanan atas," sambung Kamal.

Kamal mengatakan, setelah melakukan penembakan, KKB langsung berlari ke arah Tower Telkomsel yang berada di Kampung Nipuralome.

Sementara korban Glen Sumampo langsung di Evakuasi menuju Puskesmas Ilaga oleh rekannya dengan menggunakan kendaraan roda dua.

Ternyata aksi KKB tidak berhenti di situ karena kemudian mereka melakukan pembakaran kantor PT MTT.

"Setelah kejadian penembakan terhadap karyawan PT MTT, terlihat asap tebal dari arah kali Ilame kampung Wako yang merupakan mess karyawan PT MTT dan salah satu unit rumah terbakar habis," kata Kamal.

Teror KKB berlanjut di hari Minggu

Teror yang dilakukan KKB berlanjut pada Minggu (20/2/2022) ketika aparat keamanan tengah mencoba melakukan evakuasi dua korban penembakan ke Mimika dengan menggunakan pesawat.

"Saat berada di Bandara, tiba-tiba dari atas bukit ada tembakan yang dilakukan oleh Kelompok separatis dan teroris (KST) ke arah Aparat Keamanan. Sehingga aparat TNI dari Kopasgat membalas tembakan ke arah KKB," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga.

Setelah itu, suara tembakan juga terdengar dari Kampung Nipuralome yang menjadi lokasi pelarian KKB usai menembak karyawan PT MTT pada Sabtu (19/2/2022).

"Pada pukul 9.40 WIT, KKB kembali mengeluarkan tembakan di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga yang berdekatan dengan Tower Telkomsel," kata Aqsha.

Aksi KKB makin meresahkan karena mereka juga membakar pasar tradisional yang ada di lokasi tersebut.

Untuk memeriksa keadaan di Kampung Nipuralome, personel TNI pun menurunkan drone.

"Hasil dari pantauan drone, terlihat 7 orang KST dengan membawa senjata 1 Pucuk SS1 berada di sekitar Tower Telkomsel dan kepulan asap berasal dari rumah warga yang dibakar," tuturnya.

Tembakan kembali terdengar namun dari lokasi berbeda. Menurut Aqsha, KKB melepaskan tembakan dari arah Pasar Tradisional Ilaga.

"Kemudian pada pukul 10.35 WIT, kembali terdengar tembakan pistol sekitar 15 kali dari arah bangunan Gereja atau bawah Aula Negelar Distrik Ilaga yang berjarak sekitar 150 meter dari Pasar Tradisional Ilaga," kata dia.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, sekitar pukul 11.48 Wit terjadi aksi mencurigakan dua anggota KKB menggunakan sepeda motor dengan kecepatan tinggi dari arah Kampung Kunga, Distrik Gome melintasi Pos Koramil Gome

"Mereka terlihat membawa tas plastik merah membawa amunisi. Kemudian aparat TNI mencoba menghentikan dengan tembakan peringatan, namun kedua orang KKB berhasil melarikan diri," kata Aqsha.

Dari aksi teror tersebut, Aqsha memastikan tidak ada korban jiwa, namun ada sekitar empat unit rumah warga yang dibakar KKB. Di antara yang sudah terdeteksi adalah satu perumahan di lingkungan SMK N 1 Ilaga dan satu rumah didekat Tower Telkomsel.

Pasca kejadian, Aqsha menyebut, masyarakat yang berada di kampung Nipuralome, Distrik Ilaga, sudah banyak yang mengungsi ke wilayah di sekitar Pasar Tradisional Ilaga.

"Mari kita imbau bersama agar yang tergabung dalam KKB untuk segera sadar bahwa tindakannya itu sungguh biadab dengan melakukan aksi teror, menembak masyarakat dan termasuk menembak aparat keamanan adalah tindakan tidak berperikemanusiaan, mengganggu pembangunan yang sedang berlangsung di tanah Papua, melanggar HAM dan tidak dibenarkan oleh agama manapun. Apalagi sekarang adalah hari Minggu yang merupakan hari suci ibadah bagi seluruh umat Kristiani," ucap Aqsha.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/20/161134378/teror-kkb-di-puncak-papua-berlanjut-warga-ditembak-rumah-dan-pasar-dibakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke