Salin Artikel

Hasil Survei Tunjukkan Warga Solo Puas dengan Kepemimpinan Gibran, Modal Maju Pemilu 2024?

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintahan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa genap berusia satu tahun pada 26 Februari 2022 mendatang.

Pasangan Gibran dan Teguh dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung Paripurna DPRD Solo pada 26 Februari 2021.

Satu tahun memimpin, Gibran dan Teguh berhasil menghipnotis masyarakat Solo.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei "Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) satu tahun Pemerintahan Gibran-Teguh" yang dilakukan program studi Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.

Dari hasil survei itu, 79,3 persen responden mengaku puas dengan kinerja Gibran dan Teguh selama satu tahun menjabat di Solo.

Kemudian, sebanyak 93,5 persen responden menyatakan Gibran merakyat.

Hasil survei Gibran tersebut mendapat tanggapan dari salah satu partai pendukung pada Pilkada Solo 2020, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo.

Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo mengatakan, kepuasan masyarakat atas kinerja Gibran selama satu tahun memimpin Solo merupakan kabar gembira.

Artinya, kata Yogo merupakan apresiasi warga terhadap Gibran.

"Sebagai partai pendukung tentu kami ikut bangga dan berbahagia atas capaian yang didapat Mas Wali. Kepercayaan masyarakat, kemudian beberapa capaian yang menurut kami di luar ekspektasi. Artinya, positif tentang Mas Wali setahun," kata Yogo dihubungi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022).

Yogo menyampaikan tingkat kepuasan masyarakat tersebut membuktikan janji politik saat kampanye Pilkada Solo 2020 benar-benar dilaksanakan oleh putra sulung Presiden Jokowi tersebut.

"Setelah dilantik Mas Gibran langsung gas dan dibuktikan. Cuma beberapa masukan, kritik kita harus kita dengarkan. Saya tadi nulis masih ada kritik di sana sini, terutama tentang komunikasi atau yang lain salah satu yang patut dipertimbangkan dan didiskusikan agar semakin baik ke depan," terang dia.

Tingkat kepuasan ini dinilai dapat menjadi salah satu modal Gibran dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

"Apapun kami tetap yang namanya politik tidak bisa menutup pasti akhirnya ke mana-mana. Tapi satu hal bahwa ini positif efeknya tentu positif. Elektabilitas, popularitas, bahwa ada anak muda di Solo yang benar-benar kemarin meninggalkan beberapa PT, perusahaannya untuk turun membantu orang yang lebih banyak," ungkap dia.

PSI, kata Yogo, akan tetap mendukung seandainya Gibran memang benar-benar maju pada Pemilu 2024 mendatang.

"Kami tentu akan melihat dengan berbagai pertimbangan supaya tidak serta merta Mas Gibran ke mana-mana ini tidak. Kami harus melihat apa yang menjadi dasar pertimbangan Mas Gibran untuk naik. Biar kami parpol benar-benar mantap dan tidak salah dalam memutuskan (dukungan)," sambung dia.

Di sisi lain, pihaknya berharap Gibran dapat melaksanakan komitmennya untuk membenahi kota Solo menjadi lebih baik seperti janjinya saat kampanye.

"Saya masih pegang komitmen Mas Gibran. Bahwa dia akan tetap pegang di Solo untuk membuat Solo sesuai kemarin cita-cita dan rencananya membangun Solo. Setelah itu apapun tentu ada pertimbangan dari partai tempat Mas Gibran bernaung (PDI-P) dan Mas Gibran sendiri," terang anggota Komisi IV DPRD Solo.

Sinyal berbahaya

Sebelumnya, Ketua Program Studi (Prodi) Magister Administrasi Publik (MAP) Unisri Solo, Suwardi mengatakan, hasil itu mampu memberikan sinyal berbahaya bagi lawan politiknya.

"Capaian Gibran 62 persen ditambah 31 persen, itu ada 93,5 persen menyatakan Gibran merakyat. Itu bahaya. Bagi lawan politiknya ini bahaya," kata Suwardi, kepada Kompas.com, (18/2/2022).

Terutama nilai keberpihakan kepada masyarakat kecil dinilai tinggi, dengan 55,8 persen cukup berpihak, sangat berpihak 39,3 persen dan 3,3 kurang berpihak.

"Indikator merakyat sangat penting bagi political personal kandidat. Jika tokoh politik dipersepsikam merakyat dengan tingkat popularitas yang tinggi akan diikuti dengan elektabilitas yang tinggi," papar dia.

Meski demikian, Suwardi belum sepenuhnya mengetahui arah Gibran pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Saya belum ke arah sana. Tahun depan masih 2 tahun pemerintahan. Kita lihat 2023, mendekati 2024 sudah adakah sinyal-sinyal apakah Gibran tetap di Solo, atau pindah ke ibu kota," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/19/074456878/hasil-survei-tunjukkan-warga-solo-puas-dengan-kepemimpinan-gibran-modal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke