Salin Artikel

Hobi Unik Keluarga Nurwanto Main Mesin Capit hingga Mengoleksi 800 Boneka

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan boneka berbagai ukuran dan warna terlihat di ruang tamu rumah keluarga Nurwanto (35) warga Dusun Biru, Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.

Sebagian boneka berada di dalam plastik bening berukuran besar, sedangkan sisanya tersusun di luar.

Boneka-boneka tersebut merupakan koleksi Nurwanto beserta istri Tyas Woro dan anaknya.

Nurwanto dan keluarganya memang mempunyai hobi yang unik. Mereka hampir setiap hari berburu boneka capit.

Saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Nurwanto menceritakan awal mula berburu boneka capit pada tahun 2021 lalu.

Saat itu, pandemi Covid-19 dan tempat rekreasi tutup karena PPKM. Sehingga capit boneka menjadi hiburan untuk anaknya waktu itu.

"Awalnya saya iseng, di dekat kampung ada capit boneka," ujar Nurwanto (35), saat ditemui Kompas.com di rumahnya Dusun Biru, Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Rabu (16/2/2022).

Saat itu, anaknya yang bernama Syafea mencoba sendiri main boneka capit. Namun, berulangkali mencoba tidak mendapatkan boneka.

Syafea kemudian bercerita kepada Nurwanto. Syafea lantas meminta Nurwanto untuk mencoba bermain boneka capit.

"Berapa kali mencoba tidak bisa terus mengajak saya, waktu itu habis Rp 10.000 tetap tidak dapat. Terus saya malam itu berpikir bagaimana caranya bisa dapat, soalnya anaknya nangis," ucap dia.

Pagi harinya, Nurwanto beserta anaknya memutuskan kembali lagi untuk mencoba capit boneka.

Di dalam pikiranya, Nurwanto ingin agar anaknya bisa senang dengan mendapatkan boneka capit.

"Kembali lagi, saya berpikir caranya gimana, terus ternyata lihat posisi boneka yang enak di capit. Ya terus akhirnya dapat boneka," ujar dia.

Sampai saat ini, Nurwanto beserta anaknya masih tetap setia bermain boneka capit. Bahkan, bermain boneka capit bisa dikatakan sudah menjadi hobi.

"Dulu sebelum tahu posisi paling banyak habis Rp 25.000, sekarang cuma Rp 2.000, Rp 3.000 kalau enggak dapat ya sudah tinggal. Anak saya kalau dapat itu seneng banget, kalau tidur bonekanya ditaruh di sampingnya," beber dia.

Namun, berbeda dengan dahulu, saat ini bapak tiga orang anak ini lebih mengincar boneka yang berkuran besar.

"Saya sekarang ngincer boneka yang besar. Ya bosen (dapat boneka yang kecil) lebih puas kalau dapat yang besar," ujar dia.

Belasan mesin capit boneka sudah dimainkan. Tidak hanya di wilayah Sleman, Nurwanto bahkan sudah menjajal memainkan mesin boneka capit di wilayah Kota Yogyakarta hingga Kabupaten Bantul.

Nurwanto bekerja sebagai penyedia jasa angkut. Tak jarang Nurwanto mendapat pesanan mengantar hingga ke beberapa wilayah di DIY.


Saat pejalanan mengantar maupun pulang itulah, Nurwanto sering kali menemukan mesin permainan boneka capit.

Rasa penasaran diakuinya muncul setiap kali melihat mesin boneka capit yang belum pernah dimainkanya.

"Waktu keliling lihat mesin capit boneka, terus saya mengajak anak, dik di sana ada mesin capit. Hari minggu terus saya datangi dengan anak untuk main, saya telusuri sampai 5 atau 6 tempat, untuk capit boneka," ucap dia.

Berbekal sering memainkan capit itulah, Nurwanto akhirnya mempunyai cara tersendiri untuk bisa mendapatkan boneka.

Alhasil, setiap kali main berkat kepiawaianya Nurwanto minimal mendapatkan satu boneka.

"Dulu pernah dapat paling banyak itu, beli koin Rp 7.000 dapat 5 boneka yang kecil-kecil. Jadi kan hampir satu kali coba capit dapat boneka," tutur dia.

Dari hobi ini, koleksi di rumahnya ada ratusan boneka berbagai karakter, berbagai ukuran dan warna. Boneka-boneka tersebut disimpan di plastik berukuran besar.

"Koleksi kalau ditotal sekitar 700 sampai 800 boneka. Yang boneka ukuran kecil saja sampai 400 lebih," ucap dia.

Pemilik mesin capit sampai setting ulang posisi boneka

Nurwanto mengaku tidak memiliki trik khsusus untuk mendapatkan boneka capit.

Keberhasilan pria berusia 35 tahun mendapatkan boneka saat bermain karena kejelian melihat posisi.

Boneka yang posisinya enak untuk dicapit, pasti akan menjadi sasaran Nurwanto.

"Tidak ada trik khsusus, lihat posisi menata boneka saja. Kalau posisi boneka enak, capitnya pasti bisa sampai bawah (mencengkram) boneka," ujar dia.

Saking seringnya mendapatkan boneka saat bermain, Nurwanto sampai dihafali oleh pemilik mesin capit.

Bahkan, setelah Nurwanto dan anaknya bermain, pemilik mesin akan setting ulang posisi boneka.

Sehingga harapanya boneka akan sulit dicapit. Jika tidak, mesin capit boneka dipindahkan ke lokasi lainya.

"Pemilik sering niteni (menghafali), kalau pernah saya bobol gampang terus mesinya dipindah," ujar dia.

Kesulitan yang dihadapi justru menjadi tantangan bagi Nurwanto. Setiap kali gagal, Nurwanto akan kembali lagi untuk bermain.

"Kalau susah ya tinggal dulu, nanti sore kembali lagi capit lagi," tutur dia.


Boneka hasil capit dijual karena terlalu banyak

Koleksi boneka capit yang banyak membuat Nurwanto dan keluarga kesulitan menyimpan.

Bahkan, ruang tamu rumahnya sampai dipenuhi boneka hasil bermain capit.

"Bingung naruhnya terus dijual. Saya iseng-iseng posting di Facebook, langsung komenya berapa ratus," ungkap dia.

Dari unggahan di Facebook itulah, beberapa orang dari Sleman maupun Kota Yogyakarta datang ke rumah Nurwanto untuk membeli boneka capit.

Awal-awal mereka datang untuk membeli boneka yang berukuran kecil.

"Dulu yang kecil-kecil yang laku, saya jual Rp 10.000 dapat tiga boneka. Yang besar Rp 25.000 dapat dua, sekarang saya jual Rp 10.000," urai dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/17/111144478/hobi-unik-keluarga-nurwanto-main-mesin-capit-hingga-mengoleksi-800-boneka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke