Salin Artikel

Rumah Rusak akibat Tanah Bergerak di Tegal Bertambah Jadi 248 Unit, 320 Jiwa Mengungsi

Setidaknya sudah ada 248 rumah dilaporkan rusak ringan hingga berat, Selasa (15/2/2022), dari sebelumnya 238 di hari sebelumnya.

Sementara jumlah pengungsi juga bertambah menjadi 320 jiwa dari 106 kepala keluarga (KK).

Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa, sejumlah pengungsi bertahan di dua lokasi, salah satunya SDN 1 Dermasuci.

Tampak sejumlah polisi dari Polres Tegal memberikan pemulihan trauma healing khususnya kepada anak-anak pengungsi.

Sejumlah relawan juga masih berada di lokasi. Termasuk menyiapkan makanan bagi para pengungsi.

Terlihat bantuan terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota dan Kabupaten Tegal bersama salah satu pengusaha Ibu Suri Dede Loui.

Menurut Kepala Desa Dermasuci, Mulyanto, tanah bergerak tak hanya merusak rumah warga, tapi juga merusak kantor desa setempat sampai rusak berat. Termasuk masjid, sekolah madrasah, hingga akses jalan juga terputus.

Dikatakan, pergerakan tanah masih terus terjadi saat hujan turun sehingga warga yang merasa khawatir terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

"Hari ini penambahan 24 pengungsi. Total ada 320 pengungsi. Kerusakan bertambah karena pergerakan tanah masih terjadi," kata Mulyanto kepada Kompas.com, di lokasi Selasa (15/2/2022).


Terkait penanganan rumah warga yang rusak berat, pihak desa masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Tegal. Utamanya terkait relokasi ke tempat aman.

Mulyanto mengatakan, peristiwa bencana tanah bergerak bukan yang pertama kali. Sebelumnya peristiwa tanah bergerak juga terjadi pada 2017.

"Tahun 2017 pernah terjadi. Tapi yang direlokasi baru 26 rumah. Namun sisanya belum direlokasi kita masih menunggu dari Pemkab," kata Mulyanto.

Mulyanto mengatakan, di lokasi rawan bencana tanah bergerak berdiri rumah yang dihuni sekitar 400 KK.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/15/202123278/rumah-rusak-akibat-tanah-bergerak-di-tegal-bertambah-jadi-248-unit-320-jiwa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke