Salin Artikel

Duka Menyelimuti Keluarga Korban Bentrokan Sorong saat Jenazah Tiba di Palopo

Kedatangan jenazah Edith Tri Putra di rumah duka di jalan Kiyai Haji Muhammad Kasim, Kota Palopo, disambut isak tangis keluarga.

Ratusan keluarga menjemput jenazah untuk disemayamkan dan akan dikebumikan di Mengkendek, Tana Toraja pada Rabu (16/2/2022).

Edith Tri Putra adalah salah satu korban tewas korban bentrokan Sorong, 2 pekan lalu, jenazahnya telah diidentifikasi tim DVI Polri.

Dipulangkan dari Sorong Papua Barat pada Sabtu (12/2/2022), tiba di Makassar siang hari dan disemayamkan di rumah istrinya, pada Minggu (13/2/2022) malam diberangkatkan menuju rumah duka di Kota Palopo.

Edith Tri Putra adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara pasangan Bokko Sakke (63) dan Yohana Birana (60).

Menurut ibu korban, Yohana Birana, awalnya dia tidak mengetahui jika anaknya menjadi korban bentrokan di Sorong, ia mengetahui kabar duka setelah menantunya atau istri Edith Tri Putra menelpon namun tak sempat diangkat.

Yohana mengungkapkan, menantunya sempat meneleponnya pukul 09.00 WITa, namun dia tak membalasnya karena ada di pesta pernikahan.

Barulah pada siang hari, dia menelepon dan menantunya dan mendapat kabar terakhir kali istrinya kontak dengan Edith pada pukul 24.00, dan tak mendapatkan kabar lagi.

“Saya telepon tidak aktif ponselnya. Kedua kalinya menelepon dia tahu bahwa ternyata ada namanya dalam insiden itu, ia terjebak dalam gedung itu,” kata Yohana saat dikonfirmasi, Senin (14/02/2022).

Edith Tri Putra di mata keluarga adalah pekerja ulet, ia dipindahkan ke Sorong beberapa waktu lalu sebagai distributor logistik minuman, namun saat bekerja bentrokan terjadi di Diskotek Double O, Sorong hingga ditemukan tewas.

Yohana menuturkan Edith bersekolah dari SD sampai SMP di Palopo. Kemudian dia masuk SMA di Makassar sebelum melanjutkan pendidikannya di Universitas Atma Jaya Makassar.

“Selesai kuliah mujur-mujur juga jalannya langsung dapat pekerjaan. Dia ditempatkan di Pare-pare 2 tahun lebih setelah itu dipindahkan ke Jayapura akhir tahun 2021, setelah bekerja di Jayapura wilayah kerjanya meliputi Sorong, Biak dan beberapa tempat lainnya.,” ucap Yohana.

Yohana berharap pelaku insiden pembakaran Diskotek Doble O dihukum dengan hukuman setimpal perbuatannya.

“Kami berharap pelaku diberi tindakan hukum sesuai dengan apa yang dilakukan dan kalau boleh aparat keamanan selalu siap siaga disana, jangan nanti terjadi baru kalang kabut,” ujar Yohana.

Sebelumnya diberitakan, 18 orang tewas dalam bentrok berujung pembakaran tempat Karaoke Double O, di Sorong, Papua Barat, Senin (24/1/2022) sekitar pukul 23.30 WIT.

Dalam insiden itu, satu orang tewas dibacok dan 17 orang lainnya tewas terbakar di dalam karaoke.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, bentrok dipicu kesalahpahaman antar pengunjung dan pihak keamanan di tempat hiburan malam yang terjadi pada Minggu (23/1/2022).

"Kejadian sekitar pukul 23.30 WIT, buntut dari kejadian pada Minggu pagi yang berawal dari sebuah tempat hiburan malam akibat salah paham antara pengunjung dan pihak keamanan di tempat karaoke hingga berlanjut keluar," kata Ary, Selasa (25/1/2022).

Dalam peristiwa itu, tiga pelaku pembakaran Double O Sorong ditangkap di atas kapal KM Tidar saat bersandar di Pelabuhan Fakfak, Papua Barat, Minggu (30/1/2022) pukul 23.00 WIT. Saat ini polisi masih mengejar empat terduga pelaku lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/14/172231578/duka-menyelimuti-keluarga-korban-bentrokan-sorong-saat-jenazah-tiba-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke