Salin Artikel

Cerita Warga Tionghoa yang Kurang Mampu, Senyum Bahagia di Malam Imlek

Kantong plastik berwarna merah itu diberikan oleh Kapolsek Teluk Betung Selatan Komisaris Polisi (Kompol) Hari Budianto.

Isinya berupa sembako dan makanan ringan, termasuk kue.

Rumah warga keturunan Tionghoa berusia uzur itu sangat sederhana.

Lokasinya berada di dalam gang sempit di depan Vihara Amurwa Bhumi Graha, Kelurahan Pesawahan, Kota Bandar Lampung.

Aroma hio meruap dari kejauhan di lingkungan padat penduduk tersebut.

Tang Lok Seng membuka pintu gerbang dari kayu dan jalinan kawat.

Berkali-kali pria tua ini mengucapkan terima kasih atas bingkisan di malam Imlek yang tak pernah disangkanya itu.

"Terima kasih, Kapolsek," kata Tang Lok Seng.

Gang sempit ini akrab disebut warga setempat sebagai Kampung China, lantaran sebagian besar penduduknya adalah warga keturunan Tionghoa.

Tang Lok Seng tinggal di rumah itu bersama istri dan seorang anak.

Kehidupannya jauh dari kesempurnaan.

"Saya sudah dari tahun 1970an di sini. Sekarang cuma sama istri dan satu anak saja, bertiga kami di sini," kata Tang Lok Seng.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, Tang Lok Seng berkeliling di kawasan perniagaan di belakang kampung.

Dia biasanya menjual kue jongkong yang dibuat sang istri.

"Ya bersyukur saja, masih bisa berusaha demi keluarga," kata Tang Lok Seng.


Ketua RT 006, LK I, Kelurahan Pesawahan, Nurmi (70) mengatakan, lingkungan itu memang biasa disebut Kampung China.

Keberadaan Kampung China ini sudah puluhan tahun berdiri.

"Dari saya kecil sudah disebut Kampung China," kata Nurmi.

Nurmi pun mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Polsek Teluk Betung Selatan ini.

Menurut dia, tidak semua warga keturunan di kampung itu beruntung bisa merayakan Imlek dengan ketersediaan makanan.

Sementara itu, Kapolsek Teluk Betung Selatan Kompol Hari Budianto mengatakan, bantuan sembako ini hanya bantuan kecil di malam Imlek.

Menurut Hari, bantuan itu diberikan agar semua warga keturunan Tionghoa yang merayakannya bisa merasakan hal yang sama, termasuk bagi yang kurang beruntung secara ekonomi.

"Mungkin ini hanya bantuan kecil, namun semangat kebersamaan yang hendak kita sampaikan, semoga semua bisa berbahagia di malam Imlek," kata Hari.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/04/060000278/cerita-warga-tionghoa-yang-kurang-mampu-senyum-bahagia-di-malam-imlek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke