Salin Artikel

Kisah Febri, Hafiz Al Qur'an yang Ditawari Jadi Polisi, Bermula Melamar sebagai "Cleaning Service"

Niat hati ingin melamar pekerjaan sebagai cleaning service di Mapolda Jatim, Febri justru mendapatkan tawaran menjadi polisi melalui jalur rekrutmen proaktif.

Tawaran itu datang setelah pihak kepolisian mengetahui bahwa Febri adalah seorang hafiz atau penghafal Al-Qur'an.

Tak terpikirkan

Febri mengaku, tidak pernah terlintas niat muluk-muluk di benaknya untuk menjadi seorang anggota polisi.

Bahkan baginya, menjadi polisi adalah hal yang mustahil.

Keinginannya sederhana. Febri hanya ingin membantu ibunya mencari nafkah dengan rezeki yang halal, apapun pekerjaan yang dia lakoni.

Ditawari jadi polisi

Febri bercerita, dirinya adalah anak laki-laki satu-satunya yang harus menanggung perekonomian keluarga setelah sang ayah meninggal dunia.

Febri melamar pekerjaan sebagai cleaning service di Polda Jatim 26 Januari 2022 lalu, tepatnya di Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas).

Di sana, Febri bertemu dengan Dirbinmas Kombes Pol Asep Irpan Rosadi, atau kepala di satuan kerja tersebut. Febri menanyakan apakah dirinya diterima atau tidak untuk bekerja di tempat itu.

Febri menjawab bahwa dirinya hanya lulusan pondok pesantren kecil, bisa membaca dan hafal Al-Qur'an.

Kombes Pol Asep pun akhirnya menerima Febri sebagai cleaning service di kantor tersebut.

Dia pun menawarkan pada Febri untuk menjadi polisi melalui jalur rekrutmen proaktif.

Sementara, Febri mengaku dirinya hanya menjawab ‘Insya Allah’.

Dia mengaku belum tentu bisa melewati tes tersebut. "Makanya saya jawab Insya Allah," kata dia.

Selain itu, Febri juga menjelaskan, niatnya melamar hanya ingin bekerja sebagai cleaning service dan tidak ada niat lain.

"Saya senang, saya cuma di sini ingin jadi cleaning service enggak ada niatan lain," tuturnya.

Percakapan Febri dengan Kombes Pol Asep Irpan terekam dalam sebuah video dan beredar.

Terkait video tersebut, Kombes Pol Asep Irpan Rosadi memberikan penjelasan.

"Sebetulnya tidak langsung diterima sebagai anggota polisi, tetapi diterima sebagai staf saya di sini, selaku staf yang bantu kebersihan di sini. Selain itu saya tanya, kamu selain sebagai cleaning service apa lagi yang kamu bisa kamu tonjolkan sebagai kompetensimu," kata Asep, saat dikonfirmasi, Senin (31/1/2022).


Kombes Pol Asep menjelaskan, begitu mengetahui Febri merupakan penghafal Al Qur'an, dia justru melarang pemuda itu menjadi cleaning service.

“Kamu enggak usah jadi cleaning service lagi kalau sudah hafiz, bisa lebih tinggi lagi. Pertama kamu bisa ajari saya dan ngajari yang lain di sini membaca Al-Qur'an. Kedua kamu mau jadi polisi? Nanti kamu saya latih," Asep menirukan perkataannya pada Febri saat itu.

Asep mengungkapkan, setelah diterima Febri bertugas membersihkan ruangan termasuk ruangannya.

Setelah itu, dia diminta menyetor bacaan ayat suci hingga terlibat dalam kegiatan keagamaan.

"Kalo ada acara Binmas di lapangan, ada acara keagamaan, kamu (Febri) saya ajak. Tahun depan ada pembukaan, kamu bisa ikut rekrutmen. Itu yang saya luruskan. Prosesnya memanfaatkan melalui jalur rekrutmen proaktif," ujar Kombes Pol Asep.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/31/200254478/kisah-febri-hafiz-al-quran-yang-ditawari-jadi-polisi-bermula-melamar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke