Salin Artikel

Pemilu Dihelat Februari 2024, Bagaimana Rencana Ridwan Kamil?

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah bersama penyelenggara pemilu dan DPR akhirnya menyepakati tanggal pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari 2024.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bakal fokus untuk menyelesaikan janji kampanyenya.

Meskipun, kata dia, pertanyaan seputar keterkaitannya di kancah politik nasional bakal jadi sering dipertanyakan.

"Terkait Pemilu yang sudah diketuk, saya kira pertanyaan capres itu tinggi tapi saya sampaikan fokus saya tetap akan bekerja ya," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Emil menjelaskan, tahun 2022 merupakan momentum panen program. Sebab, banyak proyek yang bisa dibuka atau digunakan tahun ini.

"Saya senang 2022 karena banyak kerjaan yang selesai. Jadi nanti berita dari saya kebanyakan peresmian ini dan pembukaan itu. Karena selama dua tahun terhenti Covid dan tahun 2022 tahun panen kinerja dan saya akan fokus membereskan hal tersebut," tuturnya.

Dukungan tokoh Sunda

Para tokoh Sunda mengakui kurangnya keterwakilan masyarakat Sunda dalam panggung politik nasional.

Hal itu terungkap saat puluhan tokoh Sunda menghadiri dialog yang digelar Institut Jabar di Taman Hutan Raya, Bandung, Selasa (25/1/2022).

Acara tersebut dihadiri Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, politisi senior Golkar Popong Otje Djundjunan hingga para guru besar universitas di Jawa Barat.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi menilai, saat ini keterwakilan orang Sunda di level politik nasional masih minim. Belum pernah ada orang Sunda yang menjadi pemimpim tertinggi negara.

Bahkan, Umar Wirahadikusumah jadi satu-satunya perwakilan orang Sunda yang pernah menyicipi posisi sebagai Waki Presiden.

"Kita itu lemah dari sisi representasi politik. Misalnya dalam keanggotaan BPUPKI, bahkan dalam jumlah pahlawan nasional saja orang Sunda itu sedikit. Ini jangan bicara soal Presiden 0 dari 7 Presiden dan satu dari 9 wakil Presiden. Padahal panggung politiknya di teras rumah," kata Karim.

Karena itu, kata Karim, penting untuk menyiapkan figur yang cocok untuk mewakili suara orang Sunda di level politik nasional. Salah satunya yang paling mencuat adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Posisi Ridwan Kamil sebagai gubernur, kata Karim, menjadi tangga paling kredibel bagi jabatan lebih tinggi.

“Saya melihat Presiden Amerika latar belakangnya gubernur. Kenapa, kalau kita buka catatan apapun yang dikerjakan oleh Presiden itu dikerjakan gubernur. Jadi itu jadi tangga,” katanya.

Rektor Universitas Widyatama Obsatar Sinaga mengatakan Ridwan Kamil menjadi representasi tokoh Sunda untuk memimpin nasional karena banyak program yang digagas mengembalikan tata nilai kesundaan.

“Contoh ruang terbuka hijau dan lain-lain itu merupakan tata nilai orang Sunda yang senang menjaga alam, Wanadri paling bagus ada disini. Jadi kecintaannya terhadap alam, taman, itu tata nilai. Ridwan Kamil saya kira saat ini yang terbaik untuk orang Sunda,” katanya.

Menurutnya dengan kapasitas yang dimiliki Ridwan Kamil, maka mantan Wali Kota Bandung tersebut layak untuk didorong menjadi pemimpin di tingkat nasional.

“Sunda adalah Indonesia. Siapapun itu cocok. Orang Sunda singer di atas pintar punya kemampuan bradaptasi yang tinggi dan Ridwan Kamil punya karakter itu,” katanya.

Politisi senior Partai Golkar Popong Otje Djunjunan atau Ceu Popong mengatakan Ridwan Kamil laik berjuang agar menjadi pemimpin nasional.

"Kalau menurut filosofi Sunda jodoh, pati, bagja, cilaka atau nasib manusia ada pada garis tangan. Tapi ikhtiar mah wajib, soal jadi atau tidak itu bukan urusan manusia,” kata Popong.

Popong mengakui, aaat ini Partai Golkar saat ini masih mendorong ketua umumnya untuk menjadi calon presiden. Andaikata Golkar nanti mendorong Ridwan Kamil maju, pihaknya dipastikan akan mendukung penuh.

“Kalau Ketua Umum Golkar tidak mencalonkan dan Ridwan Kamil masuk Golkar ya pasti Ceu Popong mendukung Ridwan Kamil,” jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/26/094504578/pemilu-dihelat-februari-2024-bagaimana-rencana-ridwan-kamil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke