Salin Artikel

Cerita Warga Solo yang Kebanjiran akibat Luapan Kali Jenes, Dirikan Tenda hingga Mengungsi ke Balai

Hujan lebat yang mengguyur Solo pada Jumat (21/1/2022) siang hingga malam membuat sungai di sekitar Kampung Totosari meluap.

Akibatnya air sungai anak Kali Jenes tersebut meluap dan masuk ke rumah warga.

Seorang warga Darsih (39) mengatakan air masuk ke rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB dengan ketinggian sekitar dada orang dewasa.

Volume air yang masuk ke rumahnya cukup tinggi karena rumahnya dekat di bibir sungai. Air baru surut sekitar pukul 21.00 WIB.

Tenda tersebut dia dirikan di belakang rumahnya. Selain dipakai untuk tidur, tenda tersebut juga digunakan menyelamatkan barang-barang penting.

"Jadi tendanya pakai terpal. Tenda dipakai kalau mendadak banjir. Soalnya ini masih sering hujan jadi kita mengantisipasi yang penting tidak kehujanan dan tidak ada airnya (banjir)," ungkap dia.

Bagi warga yang tidak punya tenda, mereka memilih untuk mengungsi ke tempat aman yang disiapkan pemerintah setempat di Balai Dono Warih Kampung Totosari.

Menurut Darsih banjir akibat luapan sungai yang berada di sekitar rumahnya tersebut bukan kali pertama. Pada tahun 2014, dan 2017 rumahnya pernah terkena banjir karena luapan sungai.

"Dulu pernah minta ditalud tapi sampai sekarang belum. Kalau banjir dan debit airnya naik sampai masuk ke rumah," terang dia.


Warga lainnya, Tuti (49) mengatakan air luapan sungai masuk ke permukiman warga Kampung Totosari mulai siang hari.

Menurut dia ketinggian air yang masuk ke rumah warga bervariasi mulai dari sekitar 50 sentimeter hingga satu meter.

"Kalau yang dekat bibir sungai itu bisa sampai sedada orang dewasa," ungkap Tuti.

Tuti menerangkan banjir akibat luapan sungai di Kampung Totosari bukan kali pertama. Setiap musim hujan volume air sungai meningkat.

Kampung Totosari RT 001 sering menjadi langganan banjir karena wilayahnya diapit dua anak sungai Jenes, yakni berada di bagian selatan dan utara.

Setiap hujan lebat debit air kedua sungai tersebut meningkat. Karena tidak kuat menahan debit air sehingga meluap masuk ke permukiman warga sekitar.

"Tidak hujan saja kalau dapat kiriman dari Boyolali pasti air sungai di sini meluap masuk ke rumah warga," kata dia.

Banjir akibat luapan sungai juga dialami warga Kelurahan Tipes, Kecamatan Laweyan.

Salah satunya warga bernama Rita (34). Warga RT 003, RW 015 ini sampai mengungsi karena air masuk ke rumahnya cukup tinggi.

"Air masuk sebelum Maghrib sampai malam. Saya dan keluarga mengungsi ke rumah tetangga yang datarannya lebih tinggi," terang dia.


Dia menilai banjir ini merupakan paling parah. Sebelumnya di awal tahun 2022 pernah terjadi genangan air luapan sungai. Tetapi airnya tidak sampai masuk ke rumahnya.

"Airnya cuma sampai di depan rumah. Tapi ini sekarang sampai masuk ke rumah dan mengungsi," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, banjir melanda pemukiman warga di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (21/1/2022) malam.

Banjir dengan ketinggian sekitar satu meter merendam sejumlah RT dan RW di kawasan tersebut.

"Rumah warga banyak yang terendam, lokasinya mencar-mencar (terpisah) ada di RT 008 dan 001, ada juga di RW 004 dan 009 terpisah semua RW 008 dan RW 010, intinya yang dilewati Kali Jenes," ujar Kepala BPBD Kota Surakarta Nico Agus Putranto, di Solo, Jumat (21/1/2022).

Nico mengatakan, banjir karena adanya luapan Kali Jenes, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

"Ketinggian sekitar satu meter, air mulai naik sekitar pukul 17.30 WIB," ujar dia.

Hingga pukul 19.45 WIB, banjir masih mengenangi pemukiman warga.

"Saat ini belum, ini malah naik (air) adanya kiriman air dari Boyolali, informasi terakhir saat ini di Boyolali masih hujan diperkirakan akan naik lagi sekitar 1-2 jam lagi, moga-moga tidak naik," kata Nico.

Kondisi warga masih berada di rumah masing-masing, pihaknya akan melakukan evakuasi apabila air belum juga surut.

"Warga masih di tempat masing-masing, tidak perlu evakuasi. Ya perlu evakuasi di RT 001 RW 014. Tapi, evakuasinya juga di lingkungan situ saja," kata dia.

"Karena tidak semua tergenang. (Evakuasi) di Balai dekat situ. Ini masih ada 13 rumah yang kemungkinan akan dievakuasi. Tapi, tidak tahu warga mau atau tidak. Karena masih menjaga barang-barangnya," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/22/111304378/cerita-warga-solo-yang-kebanjiran-akibat-luapan-kali-jenes-dirikan-tenda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke