Salin Artikel

Gambar Pahlawan yang Ada di Uang Rupiah Rp 10.000, Rp 50.000, hingga Rp 100.000

KOMPAS.com - Gambar-gambar pahlawan dengan mudah dapat dijumpai dalam lembaran dan logam uang rupiah.

Gambar tersebut terlihat mulai dari uang logam Rp 100 hingga lembaran uang bernilai Rp 100.000.

Pemuatan gambar-gambar pahlawan tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang

Dalam undang-undang itu disebutkan dalam pasal 7 ayat 1 bahwa gambar pahlawan atau presiden dicantumkan sebagai gambar utama pada bagian depan rupiah.

Undang-undang tersebut juga mengatur tentang pemilihan serta syarat-syarat pahlawan yang akan digunakan sebagai gambar dalam mata uang rupiah.

"Gambar pahlawan nasional dan/atau Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden." terang pasal 7 ayat 3.

Pemerintah selaku pengambil kebijakan penentuan gambar juga tidak sekedar mengambil gambar, namun gambar harus seizin ahli waris. Hal ini tertuang dalam pasal 7 ayat 2

"Penggunaan gambar pahlawan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh pemerintah dari instansi resmi yang bertanggung jawab dan berwenang menatausahakan gambar dimaksud dan memperoleh persetujuan dari ahli waris," terang pasal tersebut.

Syarat berikutnya bahwa pahlawan yang dipilih adalah pahlawan yang telah meninggal dunia. Hal ini tertuang dalam pasal 6. " Rupiah sebagaimana yang dimaksud pada pasal 4 tidak memuat gambar orang yang masih hidup," terang pasal tersebut.

Dilansir dari laman bi.go.id, berikut nama-nama pahlawan yang terdapat di uang kertas atau uang logam

Pahlawan-pahlawan dalam Mata Uang Rupiah

Gambar pahlawan di uang kertas:

1. Soekarno-Hatta, pada uang kertas Rp 100.000

Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama, ia mendapatkan gelar Honoris Causa terbanyak di Indonesia saat itu. Tercatat, ada 26 gelar doktor yang diperoleh dari seluruh penjuru dunia.

Sedangkan, Mohammad Hatta merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia telah mendapatkan 7 gelar doktor Honoris Causa.

Pada uang Rp 100.000 yang diterbitkan pada 2016 gelar mereka diperbaharui menjadi Dr. (H.C) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C) Drs. Mohammad Hatta.

2. Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, pada uang kertas Rp 50.000

Djuanda Kartawidjaja adalah pencetus konsep negara kepulauan yang dikenal dengan "Deklarasi Djuanda", yang mengklaim semua perairan yang menghubungkan antar pulau sebagai bagian dari Indonesia.

Berkat deklarasi ini, wilayah Indonesia menjadi 2,5 kali lipat lebih dari sebelumnya.

3. Sam Ratulangi, pada uang kertas Rp 20.000

Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau Sam Ratulangi adalah seorang politikus, penulis, dan guru dari Sulawesi Utara.

Ia meraih gelar doktor (Ph.D) pada tahun 1919 dari University of Zurich, Swiss, tempat yang sama Albert Einstein meraih gelar doktornya.

4. Frans Keisiepo, pada uang kertas Rp 10.000

Frans Keisiepo adalah salah satu tokoh yang mempopulerkan kata IRIAN yang merupakan kependekan dari Ikut Republik Indonesia Anti Netherlands. Sebelum Irian ditetapkan, daerah tersebut dikenal dengan nama Papua.

5. Dr. K.H. Idham Chalid, pada uang kertas Rp 5.000

Dr. K.H. Idham Challid dikenal sebagai guru politik kaum Nahdlatul Ulama. Semasa hidupnya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama 34 tahun.

Nahdlatul Ulama merupakan salah satu organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia yang bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan, serta sosial.

6. Mohammad Hoesni Thamrin, pada uang kertas Rp 2.000

Mohammad Huesni Thamrin dikenal sebagai tokoh Betawi, namun sesungguhnya dia memiliki darah Belanda dari kakeknya.

Ia dibesarkan pleh paman dari pihak ibu yang adalah orang Betawi asli.

Hal itulah yang yang menyebabkan Mohammad Hoesni Thamrin lebih lekat dengan budaya Betawi.

7. Tjut Meutia, pada uang kertas Rp 1.000

Tjut Meutia adalah sosok wanita Aceh yang pemberani dan tak pernah terkekang dengan statusnya sebagai perempuan.

Dengan berbekal sebilah rencong, dia turut serta bertempur ke medan perang untuk membela tanah kelahirannya dari para penjajah.

8. Sultan Mahmud Badaruddin II, pada uang kertas Rp 10.000

Sultan Mahmud Badaruddin II adalah Sultan ke-8 dari Kesultanan Palembang. Semenjak menggantikan ayahnya, dia gencar melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Tugas Sultan Mahmud Badaruddin II sangat berat, karena saat itu Palembang menghadapi pertempuran yang bertubi-tubi menghadapi Inggris dan Belanda.

9. Pangeran Antasari, pada uang kertas Rp 2.000

Sebagai sosok pemimpin tertinggi di Kasultanan Banjar, Pangeran Antasari bersama pasukannya menghadapi Belanda yang pada saat itu telah memiliki senjata moderen.

Di tengah-tengah peperangan, Pangeran Antasari wafat karena penyakit yang dideritanya.

10. Otto Iskandar Di Nata, pada uang kertas Rp 20.000

Oto Iskandar Di Nata adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Ia dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat kerena keberaniannya melawan penjajah.

Namanya juga disematkan untuk stadion kota di kota kembang, Stadion Si Jalak Harupat, yang menjadi markas klub kebanggaan masyarakat Sunda, Persib Bandung.

Gambar pahlawan di uang logam:

1. Mr. I Gusti Ketut Pudja, pada uang logam Rp 1.000

2. Letjen TNI T.B. Simatupang, pada uang logam Rp 500

3. Dr. Tjipto Mangunkusumo, pada uang logam Rp 200

4. Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, pada uang logam Rp 100

Sumber: bi.go.id dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang

https://regional.kompas.com/read/2022/01/14/161837978/gambar-pahlawan-yang-ada-di-uang-rupiah-rp-10000-rp-50000-hingga-rp-100000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke