Salin Artikel

Warga Pulau Sebatik Ditembak OTK di Perairan Malaysia, Pelakunya Pakai Topeng dan Bersenjatakan Laras Panjang

Peristiwa tersebut terjadi di perairan Batu 5 Tawau, Malaysia. Saat itu, Sakri bersama dua rekannya, Dedi (22) dan Basir (32) hendak membeli tong gas LPG Petronas 14 Kg.

"Saat berada di sungai Batu 5 Tawau sekitar pukul 14,30 Wita, ada dua speed boat ikuti saya. Masing masing berisi tiga orang dan semua memakai topeng (skibo). Saya mencoba putar balik karena takut itu adalah aparat Malaysia. begitu saya putar balik, saya melihat senapan laras panjang ditembakkan," ujar Sakri, Kamis (13/1/2022).

Sakri mengaku, ia masuk Malaysia untuk membeli tong gas LPG Petronas 14 Kg. Biasanya, ia akan membawa 20 tang LPG untuk dijual kembali.

Ia juga mengaku sering menempuh jalur sungai di Batu 5 untuk menghindari patroli aparat Malaysia.

Di Pulau Sebatik yang merupakan perbatasan RI – Malaysia, perdagangan tradisional masih berlaku. Masyarakat di pelosok negeri ini, masih memiliki ketergantungan tinggi dengan barang barang kebutuhan dari Malaysia.

"Awalnya saya tidak merasa kalau kaki kena tembak. Saya tancap gas putar balik melarikan diri. Speed boat saya mesin 200 PK dan speed boat mereka hanya 60 PK, tidak mungkin bisa mengejar, itulah mungkin dia tembak," kata Sakri lagi.

Sakri baru sadar ia terkena tembakan ketika speed boatnya sudah masuk perairan Indonesia. Ia langsung pusing dan mual karena melihat darah yang sudah membasahi kedua kakinya dan mulai mengering di sendalnya.

Ia lalu menepikan speed boat dan berbaring pingsan. Kemudi speed boat diambil alih Dedi, yang langsung membawanya ke Puskesmas Sei Nyamuk Pulau Sebatik.

"Saya sadar kena tembak itu, waktu sudah masuk perairan Indonesia. Saya melihat ke bawah, kenapa hancur kulit kakiku. Jadi ada peluru yang menembus body speed boat, mengenai betis kanan dan tembus ke kaki kiri. Peluru bersarang di betis kiri," tuturnya.

Pendarahan hebat terjadi dan membuat petugas medis di Puskesmas merekomendasikannya untuk dirujuk ke RSUD Nunukan.

"Sepertinya hancur tulang kaki kiri. Waktu dioperasi, ada sisa proyektil peluru dikeluarkan. Pipi temanku Dedi juga ada terkena dua goresan bekas pecahan peluru. Dia duduk di dekatku saat terjadi penembakan," kata Sakri.

Kasus ini masih menjadi penyelidikan aparat Polisi di Nunukan. Dikonfirmasi atas persoalan ini, Kapolsek Sebatik Timur, Iptu Randya Shaktika membenarkan adanya peristiwa penembakan warga Sebatik di perairan Malaysia.

Hanya saja, untuk siapa yang mengeluarkan tembakan, dan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Randya belum bersedia memberikan keterangan.

"Untuk kronologis kejadian, belum ada info valid yang anggota temukan di lapangan," jawabnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/13/143510978/warga-pulau-sebatik-ditembak-otk-di-perairan-malaysia-pelakunya-pakai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke