Salin Artikel

[POPULER NUSANTAR] Tipu Warga, Pecatan PNS Menangis di Kantor Polisi | Sosok Penendang Sesajen di Lokasi Semeru

Ia menipu warga dengan menawarkan jasa kepengurusan kartu keluarga, kartu tanda penduduk, serta Program Keluarga Harapan.

Saat ditangkap polisi, Reno masih mengenakan seragam PNS dengan atribut lengkap miliknya sendiri.

Sementara itu polisi terus memburu pria terekam menendang sesajen di kawasan Gunung Semeru, Lumajang.

Pelaku diketahui berinisial HF asal Dusun Dasan Tereng, Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

Saat ditangkap polisi, Reno masih mengenakan seragam PNS dengan atribut lengkap miliknya sendiri.

Reno diketahui pecatan PNS. Ia dihentikan sebagai PNS di Disduk Capil Palembang pada tahun 2017 karena bolos kerja selama tiga tahun.

Setelah dipecat, Reno sempat bekerja di kebun. Ia kemudian kembali ke Palembang karena penghasilan di kebun sedikit.

Dalam sehari, Reno mendapakan uang antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

"Saya dulu kerja di Disduk Capil Palembang. Karena tiga tahun tidak masuk, saya dipecat. Jadi saya gunakan pakaian lama saya untuk menipu," ujar dia sambil menangis.

Fajar tidak ingin kondisi kemiskinan dirinya dan keluarga merendahkan martabat partai.

Sebelumnya, Ganjar mengunjungi rumah Fajar untuk memberikan sembako hingga ponsel untuk anak Fajar.

Tak lama kemudian muncul unggahan video kegiatan silaturahmi Ganjar di kanal YouTube pribadinya, dengan judul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok".

"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," imbuh Fajar.

Namun saaat melaporkan pencurian motor ke kantor polisi, ia dipukul oleh anggota Polsek Cileungsi.

Pemukulan berawal saat laporannya tak ditanggapi oleh polisi yang bertugas. Dua hari kemudian ia kembali melapor.

Namun, lagi-lagi tidak ditanggapi dan ia bahkan diminta untuk mengikhlaskan motor tersebut.

Akhirnya, karena sudah tidak tahan, pengendara ojol tersebut kemudian protes. Namun, anggota polisi itu marah dan memukul dada korban.

Namun HT tak tinggal di Lombok Timur. Sejak lulus SMA, dia kuliah di Yoygyakarta.

"Kami sudah mendatangi pihak keluarga di Labuhan Haji, Lombok Timur, dan menurut keterangan keluarga sejak Aliah, yang bersangkutan melanjutkan pendidikan di Yogya dan melanjutkan S1 di Yogya," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto

Artanto mengatakan, kasus penyelidikan dan penyidikan ditangani oleh Polda Jawa Timur. Sedangkan Polda NTB hanya mem-back up.

Ia pecat dari Disduk Capil karena tiga tahun tak masuk kerja. Setelah dipecat, ia sempat berkebun. Namun ia kembali ke Palembang karena merasa penghasilannya kecil.

Tak kunjung mendapat pekerjaan, Reno akhirnya nekat menipu warga dengan modal seragam PNS miliknya.

Selain itu, dirinya juga mengaku bernama Irul

Menurut polisi, Reno sengaja datang ke rumah warga di Kecamatan Ilir Barat I sembari menawarkan jasa kepengurusan KTP, KK, PKH sampai BPJS.

Lalu, dirinya meminta uang jasa kepada warga sebesar Rp 150.000. Namun KTP yang dijanikan tak kunjung selesai.

SUMBER: KOMPAS.com Penulis: Aji YK Putra, Ika Fitriana, Afdhalul Ikhsan | Editor : Khairina, Robertus Belarminus, Abba Gabrillin, Pythag Kurniati, Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2022/01/13/060700678/-populer-nusantar-tipu-warga-pecatan-pns-menangis-di-kantor-polisi-sosok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke