Salin Artikel

Pembelajaran Tatap Muka Sekolah 100 Persen di Solo Bertahap, Gibran: Kita Selesaikan Dulu Vaksin

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, alasan PTM dengan kapasitas 100 persen dilakukan bertahap karena vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun belum semuanya selesai.

"Pokoknya bertahap yang sudah vaksin dua kali. Kita selesaikan dulu vaksinnya," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (3/1/2022).

Pihaknya juga masih akan menunggu dua pekan ke depan apakah ada lonjakan kasus Covid-19 pasca-libur Natal dan Tahun Baru 2022 atau tidak di Solo.

"Kita lihat seminggu ke depan, dua minggu ke depan ada lonjakan kasus tidak pascanataru ini," kata dia.

Disinggung mengenai SKB 4 Menteri bahwa satuan pendidikan di level PPKM 1 dan 2, bisa melaksanakan PTM terbatas setiap hari dengan kapasitas 100 persen dari ruang kelas, dan lama belajar maksimal enam jam per hari, Gibran mengatakan sangat mendukung.

Apalagi, kata Gibran banyak orangtua siswa yang menginginkan anaknya bisa kembali masuk sekolah seperti sebelum pandemi.

Tetapi, dirinya menegaskan PTM dengan kapasitas 100 persen akan dilaksanakan bertahap.

"Saya sangat mendukung sekali PTM (100 persen). Saya yakin para orangtua murid juga sangat mendukung PTM. Pokoknya bertahap tidak bisa langsung (secara 100 persen)," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.

Saat ini PTM di Solo masih dilaksanakan secara terbatas dengan waktu dua jam pelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti PTM masih dibatasi 50 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Solo Etty Retnowati mengatakan masih akan melakukan koordinasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan PTM sekolah secara 100 persen karena vaksinasi anak belum semuanya selesai.

"Tidak terburu-buru. Mungkin kalau SMA, SMP minggu depan. Tapi untuk SD menunggu vaksinasi selesai dulu," kata dia.

Etty mengaku sudah menyiapkan sarana prasarana masing-masing sekolah di Solo jika sewaktu-waktu PTM sekolah digelar 100 persen.

"Kemarin susah jalan. Cuma tidak bisa langsung 100 persen. Kalau sekarang kelasnya cukup untuk 28 anak kemudian kalau masuk semua ternyata jaraknya kurang dari satu meterkan tetap tidak bisa. Jadi harus tetap gantian," ungkap dia.

Sebaliknya jika dalam satu kelas hanya terdapat 10 sampai 14 siswa maka PTM secara 100 persen bisa dilaksanakan.

"Biarpun masuk 100 persen protokol kesehatan tetap diatur. Jadi kalau kelasnya tidak mampu menampung 28 siswaya tetap dibagi dua," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/03/214250178/pembelajaran-tatap-muka-sekolah-100-persen-di-solo-bertahap-gibran-kita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke