Terseret Banjir Saat Seberangi Sungai, Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas

Marvel terseret arus banjir sungai saat menyeberangi sungai Ngadu Lua, bersama pamannya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Emi Frizer mengatakan, setelah pihaknya menerima informasi hilang bocah itu, anggotanya kemudian diturunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Operasi pencarian dan pertolongan dimulai sejak Sabtu (1/1/2022).

Tim SAR gabungan melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga memperluas area pencarian sampai delapan kilometer mengikuti arah arus sungai.

"Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia kurang lebih tujuh kilometer dari lokasi kejadian, Minggu (2/1/2022) petang," ujar Emi, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (3/1/2022).

Selanjutnya jenazah Marvel dievakuasi dan diserahkan ke pihak keluarga.

Bermula seberangi sungai

Emi menuturkan, Marvel hilang terbawa arus sungai saat menyeberangi Sungai Ngadu Lua.

Saat itu, Marvel bersama pamannya, Lapu Kilinggoru alias Goris (45) dan kakaknya bernama Meksin menyeberangi sungai dari sisi kampung Ngadu Lua ke Prai Pahingi.

Mereka hendak pulang ke rumah mereka di Maing.

Pegangi pundan pamannya

Saat menyeberangi sungai tersebut, Marvel digendong di pundak Goris.

Ketika tiba di tengah sungai, tiba-tiba banjir dengan tinggi air yang melewati kepala orang dewasa menerjang.

Saat itu, Marvel tetap berpegang erat di pundak Goris.

Sementara itu, Meksin sempat berusaha menarik Marvel, tetapi tidak berhasil karena Marvel berpegangan sangat erat pada pundak Goris.

Setelah itu, Meksin akhirnya berusaha untuk berenang ke tepi sungai untuk menyelamatkan diri.

Karena pegangan yang erat dari Marvel, Goris pun tidak leluasa bergerak hingga banyak meminum air sungai.

Pada situasi itu, Goris tidak dapat lagi memegang Marvel dengan baik hingga terlepas dari pundaknya dan hanyut terbawa arus.

Goris bisa menyeberang hingga ke tepi sungai, sementara Marvel hilang terbawa arus banjir yang sangat deras.

Goris dan Meksin kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada orangtua dan kerabat terdekat.

Goris, Meksin, keluarga bersama aparat desa setempat berusaha mencari korban dan melaporkan kejadian tersebut kepada tim Basarnas Sumba Timur dan Polsek Umalulu untuk membantu proses pencarian korban.