Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ayah Korban Kecelakaan Nagreg Minta Tolong ke Jokowi | Dokumen Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan

KOMPAS.com - Putra Entes HIdayatullah, Handi Saputra, menjadi salah satu korban dalam kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Handi dan korban lainnya, Salsabila, ditabrak oleh tiga anggota TNI AD. Jasad mereka kemudian dibuang ke sungai.

Entes sempat meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kasus kematian anaknya diusut secara tuntas.

Dari kasus ini, ada dugaan bahwa Handi dibuang dalam keadaan masih hidup.

Berita populer lainnya adalah seputar foto viral dokumen kependudukan Susi Pudjiastuti jadi bungkus gorengan.

Dalam foto tersebut tampak surat permohonan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Susi Pudjiastuti.

Foto yang diunggah oleh akun Twitter @howtodresvvell itu kemudian menjadi perbincangan warganet.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Handi Saputra merupakan salah satu korban dalam kecelakaan di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung.

Oleh penabraknya, yakni tiga oknum TNI AD, tubuh Handi dan korban lainnya, Salsabila, diduga dibuang ke sungai.

Pada saat dibuang ke sungai, Handi diduga masih hidup.

Hal ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi menemukan air di saluran napas hingga paru-paru Handi.

"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," kata Kepala Biddokes Polda Jawa Tengah Kombes dr Sumy Hasrty Purwanti, Kamis (23/12/2021).

Baca selengkapnya: Mohon Pak Jokowi, Ini Menyangkut Nyawa Manusia, Anak Saya Handi Masih Hidup tapi Dibuang

Camat Pangandaran Yadi Setiadi angkat bicara soal foto viral dokumen Susi Pudjiastuti yang dijadikan bungkus gorengan.

Ia mengatakan, selama menjabat sebagai camat, dirinya tidak pernah menjual dokumen lama.

"Selama saya menjabat di sini belum pernah mengeluarkan atau menyuruh menjual arsip-arsip yang ada," ucapnya.

Yadi menduga, dokumen tersebut dijual atau dibuang sebelum dirinya menjadi Camat Pangandaran. Pasalnya, dokumen itu dikeluarkan pada 2014.

"2014 berarti kejadiannya sudah cukup lama, dan itu kayaknya pembuatan KTP sementara," tuturnya, Minggu (26/12/2021).

Baca selengkapnya: Dokumen Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan, Camat Pangandaran: Saya Tidak Pernah Menyuruh Menjual Arsip-arsip

Seorang warga negara Timor Leste, Vicente Ferrer Hornai Soares (33), dideportasi dari Indonesia.

KA Halim, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjelaskan, alasan pendeportasian Vicente lantaran pria tersebut menjadi buronan di negara asalnya.

Dia diburu karena terlibat kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Timor Leste.

Usai terlibat kasus, Vicente lantas kabur ke wilayah NTT via jalur ilegal.

“Yang bersangkutan ditangkap di Kupang dan dideportasi Sabtu (25/12/2021) kemarin,” jelas Halim, Senin (27/12/2021).

Baca selengkapnya: Kabur ke Indonesia Usai Memerkosa dan Membunuh di Timor Leste, Vicente Dideportasi

Seorang pencuri uang kotak amal meninggalkan sepucuk surat.

Pencuri mendatangi di Masjid Baitur Roham di Desa Demangan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Kamis (16/12/2021).

Maling tersebut beraksi saat dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Aksi pencuri ini terekam kamera pengawas.

Dalam surat itu, si pencuri menjelaskan alasan dirinya menggasak uang kotak amal karena untuk membelikan ponsel anaknya yang bersekolah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Jepara AKP M Fachrur Rozi menerangkan, pihaknya berupaya untuk mendalami kasus pencurian itu meski pihak pengurus masjid tidak melaporkannya.

"Baru dikonfirmasi lagi oleh pihak desa dan pengurus masjid tidak mau melaporkan kasus pencurian ini. Uang yang dicuri diperkirakan jumlahnya Rp 150 ribu," ungkapnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Curi Kotak Amal Masjid, Maling Tinggalkan Surat Tulisan Tangan: Anak Butuh HP, Janji Setahun Dikembalikan

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengunjungi rumah orangtua korban kecelakaan di Nagreg.

Dalam kunjungan ke rumah Handi Saputra di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar, Dudung menyampaikan permintaan maafnya kepada orangtua korban.

"Saya sudah sampaikan kepada keluarga korban permohonan maaf atas nama institusi (TNI) Angkatan Darat," jelasnya, Senin (27/12/2021).

Pada kesempatan itu, Dudung bersama istrinya juga sempat berziarah ke makam Handi Saputra.

Usai pertemuannya dengan orangtua korban, Dudung menegaskan bakal mengawal kasus ini hingga tuntas.

Baca selengkapnya: Datangi Rumah Korban Tabrakan Nagreg, Jenderal Dudung Meminta Maaf

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Pythag Kurniati, Candra Setiabudi, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/28/060100578/-populer-nusantara-ayah-korban-kecelakaan-nagreg-minta-tolong-ke-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke