Salin Artikel

Berawal dari Batuk Berdehem, 2 Pendukung Cakades Berkelahi Saling Lapor Polisi, TKP dan Waktunya Sama

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Warga pendukung dua calon kades di Desa Jabung Wetan, Paiton, Kabupaten Probolinggo, terlibat perselisihan hingga saling lapor ke polisi. TKP dan waktu kejadiannya sama.

Suparman, pendukung cakades nomor urut 3, melaporkan sejumlah warga pendukung cakades nomor urut dua.

Suparman melaporkan mereka ke polisi karena dianiaya dan dikeroyok oleh belasan orang di desa setempat pada Rabu (22/12/2021).

Saat itu, Suparman bersama temannya naik motor dan melewati belasan orang memasang banner cakades nomor urut dua.

Terjadi cekcok mulut dan perkelahian. Suparman dikeroyok dan dianiaya sehingga mengalami sejumlah luka pada tubuhnya, karena dipukul dengan tangan dan bambu.

Suparman melaporkan kasus itu ke Polsek Paiton pada Kamis (23/12/2021) sekitar pukul 01.30 WIB.

Namun, pada Kamis (23/12/2021), Endi Pranata AW, pendukung calon kades nomor dua, melaporkan Suparman ke Polsek Paiton karena dirinya mengalami percobaan penganiayaan dengan celurit yang dilakukan oleh Suparman pada Rabu (22/12/2021).

Batuk berdehem


Kronologinya, Suparman berhenti di sebuah rumah dan menegur sejumlah orang karena ada yang batuk berdehem. Suara batuk berdehem tersebut kemudian memicu perkelahian.

Saat terjadi perkelahian, Endi mendekati Suparman.

Suparman kemudian mengambil celurit dan mengayunkannya ke arah Endi. Endi lalu kabur hingga jatuh dan luka lecet.

Kapolsek Paiton Iptu Maskur Ansori membenarkan kejadian tersebut. Kedua pendukung cakades saling lapor polisi dan diterima Polsek Paiton.

Menurut Maskur, permasalahan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pilkades di Desa Jabung Wetan, Kecamatan Paiton. Tempat kejadiannya sama, waktunya juga sama.

Pihak terlapor dan pihak pelapor juga sama, sehingga saling melapor. TKP di tempat Cakades Desa Jabung Wetan berinisial AH.

Maskur menambahkan, kepolisian menerima laporan kedua belah pihak.

"Suparman melaporkan terjadinya kekerasan yang dialaminya. Sedangkan Edwin melaporkan percobaan penganiayaan dengan mengunakan sebilah celurit," kata Maskur saat dihubungi KOMPAS.com, Jumat (24/12/2021).

Polisi memintakan visum ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk Suparman. Saksi-saksi Suparman sudah diperiksa. Polisi juga melakukan olah TKP dan menyita bambu yang digunakan untuk memukul Suparman.

"Hingga saat ini situasi di Desa Jabung Wetan aman dan terkendali. Kedua belah pihak saling menahan diri. Kami mengarahkan pendukung untuk tidak berbuat anarkis, dan menyerahkan permasalahan tersebut melalui jalur hukum," kata Maskur. 

https://regional.kompas.com/read/2021/12/24/222420078/berawal-dari-batuk-berdehem-2-pendukung-cakades-berkelahi-saling-lapor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke