Salin Artikel

Masak untuk Selamatan 1.000 Hari Meninggalnya Ayah, Rosita Tewas Tersambar Petir

Rosita memasak bersama para tetangganya untuk menyiapkan konsumsi bagi warga undangan, dalam acara selamatan pengajian memperingati 1000 hari meninggalnya ayah Rosita.

Di Probolinggo, ada tradisi selamatan bagi warga yang meninggal. Selain tahlil selama tujuh hari, juga digelar selamatan pengajian meninggalnya warga muslim tersebut setelah 40 hari, 100 hari, satu tahun, dan 1000 hari.

Kasi Humas Polres Probolinggo, Bripka Mukhtar Yoelianto mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (19/12/2021) sore lalu. Saat itu, hujan deras di wilayah selatan Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Kecamatan Tiris.

Rosita bersama para tetangganya memasak makanan untuk diberikan kepada tamu undangan selamatan. Mulai nasi, lauk pauk hingga kue.

Tiba-tiba hujan deras turun. Rosita dan para tetangga tetap bekerja di dapur sebagaimana biasa.

Nah, di tengah memasak dan cuaca hujan deras, petir tiba:tiba menyambar dapur rumah Rosita. Rosita, Nanik dan Titik jugatersambar petir. Mereka kemudian ditolong warga.

"Akibat Sambaran petir, Nanik dan Titik mengalami luka-luka. Sedangkan Rosita, meninggal di lokasi saat hendak dibawa ke Puskemas," kata Mukhtar kepada KOMPAS.com, Jumat (24/12/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/12/24/143751978/masak-untuk-selamatan-1000-hari-meninggalnya-ayah-rosita-tewas-tersambar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke