Salin Artikel

Menangis, ZU Bercerita Dipaksa Suami Mengaku Diperkosa 4 Pria: Saya dan Anak Diancam Dibunuh

Menurutnya semua cerita tersebut direkayasa oleh sang suami, S (28). Ia terpaksa melakukan hal tersebut karena diancam akan dibunuh oleh S.

"Saya dipaksa suami saya agar mengaku diperkosa empat orang pria. Sebenarnya saya tidak ada disetubuhi sama empat lelaki itu. Kalau tidak mengaku, saya sama anak diancam dibunuh," kata ZU saat diwawancarai Kompas.com dalam konferensi pers di Pekanbaru, Selasa (21/12/2021).

ZU bercerita ia tidak tahu masalah sang suami dengan empat pria yang disebut.

Namun sang suami, S terus-terusan menuduh ZU berselingkuh dengan empat pria yang tak lain ada teman baik S.

"Saya dituduh sama suami selingkuh dengan empat orang itu. Saya bilang orang itu cuma datang ke warung. Tidak ada saya selingkuh. Tapi, dia (suami) paksa saya untuk mengaku diperkosa. Saya dipukul dan diancamnya," kata ZU berurai air mata.

Ia memilih mengungkapkan kebohongan tersebut kepada penasehat hukumnya dan mengakui jika selama ini ia berada dalam ancaman suaminya.

Selain itu ia juga meminta maaf karena menyebarkan informasi bohong tersebut.

"Karena saya tidak mau terus-terusan dibilang bohong. Saya sendiri akhirnya mengaku kepada penasehat hukum saya kalau semua ini rekayasa suami saya," ujar ZU.

"Saya hari ini menyatakan bahwa apa yang saya laporkan itu tidak benar. Keempat orang itu tidak ada menyetubuhi saya. Saya berbohong selama ini karena diancam sama suami saya, agar mengaku diperkosa," ungkap ZU.

Ia menegaskan bahwa pernyataannya itu tidak ada intervensi dari pihak mana pun. Dia pun siap mempertanggungjawabkan pernyataannya.

"Saya berbohong karena saya diancam sama suami. Saya dipukul supaya mengaku. Padahal saya tidak ada diperkosa. Dia (S) menuduh saya selingkuh," akui ZU.

"Semuanya sudah saya korbankan agar kasus ini terungkap. Tapi akhirnya dia (ZU) menyatakan semua ini hanya bohong. Padahal kejadiannya memang ada, dia diperkosa empat pelaku itu. Tiba-tiba kayak gini kesimpulannya. Saya enggak tahu gimana lagi," kata S.

Kepada Kompas.com, ia mengaku kecewa dengan pernyataan sang istri. Ia juga membantah telah mengancam istrinya.

"Saya tidak ada mengancam dan memukul. Kejadian (pemerkosaan) itu memang ada," sebut S.

Ia mengatakan ingin kasus pemerkosaan pada istrinya terungkap, termasuk penyebab bayi mereka meninggal dunia.

"Apa enggak sakit hati saya ketika dia (ZU) bilang ini hanya bohong. Kenapa kayak gini kesimpulannya," kata dia.

Kuasa hukum mundur

Sementara itu, kuasa hukum ZU, Andri Hasibuan mengaku kecewa dengan pengakuan kliennya.

Ia mengatakan pernyataan ZU yang mengaku tidak diperkosa keluar setelah kasus tersebut dalam tahap penyelidikan.

Andri juga menyebut pernyataan ZU tanpa intervensi dari kuasa hukum dan pihak kepolisian.

"Kami berjuang dari awal untuk membantu dia (ZU). Setelah proses yang cukup panjang, akhirnya tepat pada Jumat 18 Desember 2021, mendapat pengakuan langsung dari klien kami. Mungkin disampaikan langsung sama ZU. Dengan penuh rasa kekecewaan kami, ya inilah pengakuan ZU tanpa ada intervensi, bujuk rayu dari kami kuasa hukum, kepolisian dan pihak lainnya," jelas Andri.

Ia megatakan polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap ZU dengan menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector.

"Jadi, mungkin lantaran dari sisi sadarnya, dia sudah terjepit dan dia ditanya pakai lie detector, sehingga dia tidak tahu lagi berbuat apa. Akhirnya, dia mengungkapkan kepada kita, dan kita koordinasi dengan penyidik kepolisian," kata Andri.

Sementara itu terkait kasus yang dilaporkan ZU, polisi telah mengamankankan AR alias DK (33).

Sementara tiga pelaku lainnya masih dalam pemeriksaan Polres Rohul dan Polda Riau.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Khairina, Gloria Setyvani Putri)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/22/062200578/menangis-zu-bercerita-dipaksa-suami-mengaku-diperkosa-4-pria--saya-dan-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke