Salin Artikel

Bayi 4 Bulan di Tanimbar Meninggal Diduga akibat Covid-19, Ini Penjelasan Satgas

Bayi berinisal WM ini meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Magretti di Saumlaki pada Jumat (17/12/2021) malam.

Pada hari yang sama, seorang warga Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan berinisial NT (27) juga dilaporkan meninggal diduga karena terpapar Covid-19.

Meninggalnya bayi WM ini menuai polemik lantaran pihak keluarga merasa korban ditelantarkan oleh pihak rumah sakit.

Pihak keluarga juga merasa heran dengan vonis rumah sakit yang menyebut bayi tersebut positif terpapar Covid-19.

Dari sejumlah video yang beredar, keluarga korban tampak mendatangi rumah sakit dan langsung mengambil jasad bayi tersebut.

Mereka kecewa karena pihak rumah sakit tidak memberikan penjelasan dan berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait kematian sang bayi.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, NT dan bayi WM meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Magretti  dalam waktu hampir bersamaan yaitu sekitar pukul 20.00 WIT.

Bayi WM masuk ke rumah sakit dengan kondisi badan lemas dan gejala sesak napas. Sedangkan NT dirawat di rumah sakit tersebut karena diare.

Namun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak rumah sakit, kedua pasien dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan rapid antigen.

Kepala RSUD Magreti dan Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar yang dikonfirmasi Kompas.com berulang kali belum merespons.

Penjelasan Satgas

Juru Bicara Satgas Covid-19 Maluku, dr Doni Rerung mengungkapkan, sesuai hasil pemeriksaan rapid antigen, bayi WM dan pasien NT memang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Pembuktiannya berdasarkan rapid antigen, bukan melalui PCR jadi bisa ia (positif) bisa juga tidak, karena di sana belum ada pemeriksaan PCR. Seharusnya dikirim sampelnya ke Ambon.” kata Doni kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (20/12/2021).

Menurutnya, bayi WM masuk ke RSUD Magreti dalam kondisi sesak napas. Selanjutnya tim medis melakukan pemeriksaan antigen dan ternyata hasilnya positif.

“Apakah sesak napas ini karena radang paru atau karena Covid-19 kita belum tahu persis. Tapi hasil rapid antigen itu kedua-duanya positif bukan berdasarkan PCR,” katanya.

Doni menuturkan, meninggalnya kedua pasien itu sempat menimbulkan polemik di masyarakat Kepulauan Tanimbar karena hasil tracing terhadap kontak erat dari kedua keluarga pasien ternyata tidak ada yang terpapar corona.

“Hasil rapid positif tapi hasil tracing aman-aman saja. Kedua pasien ini dimakamkan secara protocol kesehatan,” ujarnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/12/20/160402178/bayi-4-bulan-di-tanimbar-meninggal-diduga-akibat-covid-19-ini-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke