Salin Artikel

Antisipasi Omicron, Sejumlah Kepala Daerah Perketat Prokes dan Pantau Kesiapan RS

KOMPAS.com - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah meningkatkan kewaspadaan penyeberan Covid-19 varian baru Omicron atau B.1.1.529.

Seperti diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan satu kasus positif Covid-19 akibat penularan varian B.1.1.529 tersebut.

Kasus itu terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.

Sementara itu, sejumlah kepala daerah pun segera merespon imbauan pemerintah pusat tersebut.

Berikut ini penelusuran Kompas.com terkait respons dan langkah sejumlah kepala daerah mengantisipasi penyebaran Omicron.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat tidak khawatir dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama beraktivitas.

Selain itu, Gibran mengatakan, virus corona varian Omicron tidak seganas varian Delta.

"Varian Omicron tidak seganas Delta, tenang saja. Besok Selasa kami percepat vaksinasi anak usia 6-11 tahun," kata Gibran, saat ditemui di Solo Tachnopark, Kamis (16/12/2021).

Namun demikian, Gibran tetap akan memastikan soal persiapan fasilitas rumah sakit untuk kemungkinan terburuk jika terjadi gelombang ketiga dan varian Omicron.

"Rumah sakit tetap standby semua. Instruksinya Pak Gubernur itu seperti waktu ada Delta. Kami siapkan semua. Oksigen lengkap, nakesnya siap," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku mendapat arahan langsung dari Presiden Joko Widodo soal antisipasi Omicron.

Arahan tersebut, katanya, disampaikan seusai menghadiri rapat virtual bersama Presiden di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (16/12/2021).

"Ada tiga arahan dari Presiden, satu omicron sudah masuk ke Jakarta kita diminta mengecek semua kesiapan seperti rumah sakit, oksigen, alhamdulillah Jabar sudah siap," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Arahan kedua, kata Emil, adalah menargetkan vaksinasi di akhir Desember sudah 70 persen.

"Beliau memantau ada penurunan vaksinasi di Indonesia yang tadinya 2 juta dosis per hari, sekarang seluruh Indonesia turun jadi 1 juta dosis sehari. Ini lagi didorong lagi oleh semua pihak sehubungan dengan datangnya omicron," tambahnya.

Lalu terakhir, Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah proaktif memantau aktivitas warga di libur Nataru.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran Omicron.

Salah satunya adalah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

"Pemerintah Provinsi Bali tentu mengikuti arahan kebijakan dari pemerintah pusat untuk mencegah masuknya varian baru (Omicron) ke Bali," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra di Gedung Jayasabha Rumah Dinas Jabatan Gubernur Bali, Kamis (16/12/2021).

Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali juga akan memastikan persiapan fasilitas di rumah sakit.

"RS (rumah sakit) tetap siaga, termasuk juga SDM, obat, oksigen, tempat tidur semua sudah siaga," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim memilih untuk memperketa penerapan prokes.

"Perketat protokol kesehatan dan tingkatkan kewaspadaan," kata Wahidin saat dihubungi Kompas.com melalui pesan. Kamis (16/12/2021).

Selain itu, Wahidin akan terus memantau dan mengingatkan masyarakat agar tidak terlena dengan perayaan Natal dan Tahun Baru.


"Jangan euforia atau terlena. Meski Libur Natal dan Tahun Baru 2022, di rumah saja," ujar Wahidin.

Salah satu langkah yang diambail adalah penyekatan, dan penutupan lokasi pusat keramaian untuk mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 yang diakibatkan varian Omicron.

"Akan kita rapatkan (penyekatan), masih kita bahas (penutupan lokasi keramaian)," tutur Wahidin.

(Penulis :Kontributor Bali, Ach. Fawaidi, Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Khairina, Andi Hartik, Gloria Setyvani Putri )

https://regional.kompas.com/read/2021/12/16/162108578/antisipasi-omicron-sejumlah-kepala-daerah-perketat-prokes-dan-pantau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke