Salin Artikel

Sakit Tak Kunjung Sembuh, Herman Bunuh Diri dan Berwasiat Agar Jasadnya Tak Dimandikan

BLITAR, KOMPAS.com - Herman Susanto (54), warga Kabupaten Nganjuk ditemukan tewas menggantung di pohon kopi di belakang rumah saudaranya di Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Rabu (15/12/2021) pagi.

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, polisi memastikan Herman tewas karena bunuh diri dengan cara gantung diri. Polisi juga menemukan 13 lembar surat wasiat tulisan tangan korban.

Kapolsek Selopuro Iptu Suhartono mengatakan, Herman menulis surat wasiat yang antara lain berisi permintaan agar jenazahnya tidak dimandikan atau disucikan.

"Iya, ditemukan surat wasiat minta agar jenazahnya tidak usah disucikan tapi yang penting dipulangkan ke Nganjuk," kata Suhartono saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.

Meski berwasiat agar tidak disucikan, warga Desa Mandesan tetap memandikan jenazah Herman dan menyalatkannya sebelum diantarkan ke Nganjuk untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Suhartono mengatakan, memakamkan jenazah Herman di Nganjuk merupakan bagian dari 13 lembar wasiat yang bertulisan tangan.

"Lha ini jenazah sudah disucikan dan akan dibawa ke Nganjuk sesuai pesannya," kata Suhartono.

Suhartono tidak dapat menjelaskan mengapa Herman menulis wasiat agar jasadnya tidak dimandikan.

Menurutnya, kebanyakan isi dari 13 lembar surat wasiat itu berupa keluh kesahnya tentang penyakit yang dia derita dan tak kunjung sembuh, yaitu kanker otak dan diabetes.

Sudah beberapa kali mencoba bunuh diri

Suhartono menuturkan bahwa Herman yang tidak memiliki anak dan istri itu sudah sekitar 5 bulan tinggal di rumah saudaranya, Imam Mubaji (61) di Desa Mandesan, Blitar.

Berdasarkan keterangan keluarga, Herman menanggung sakit kanker otak dan diabetes yang tak kunjung sembuh.

Atas masalah sakitnya itu, Herman sering mengutarakan niatnya untuk bunuh diri kepada Mubaji dan bahkan dalam beberapa pekan terakhir telah mencoba bunuh diri.

"Sudah beberapa kali mencoba bunuh diri tapi dapat digagalkan pihak keluarga di Mandesan," kata Suhartono.


Namun pagi hari tadi, Herman bangun lebih pagi dan berhasil menghindari pengawasan Mubaji.

"Sekitar pukul 6.30 WIB tadi saksi Mubaji hendak memberi pakan ayamnya dan melihat korban sudah menggantung di pekarangan belakang rumah di pohon kopi," ujarnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://regional.kompas.com/read/2021/12/15/175116178/sakit-tak-kunjung-sembuh-herman-bunuh-diri-dan-berwasiat-agar-jasadnya-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke