Salin Artikel

4 Mahasiswi PTN di Aceh Utara Diduga Dilecehkan Dosen, Ini Respons Kampus

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Korp HMI Wati Kota Lhokseumawe menyatakan sebanyak empat mahasiswi dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh dosennya.

Sekadar diketahui, di Lhokseumawe dan Aceh Utara terdapat tiga PTN yaitu Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, dan Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Menanggapi hal itu, Rektor Unimal Herman Fithra mengatakan, apabila memang ada oknum dosen melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi, maka silakan melapor ke Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unimal atau pada dirinya langsung selaku rektor.

"Kita punya Satgas PPKS ini turunan dari aturan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti). Jika merasa kurang nyaman melapor ke Satgas atau ke saya, silakan cerita ke orang yang dia (korban) merasa nyaman, agar difasilitasi ke kampus. Saya pastikan akan kita tindak tegas dosen begitu sikapnya jika terbukti melakukan pelecehan seksual," kata Herman, melalui telepon, Sabtu (11/12/2021).

Dia menyebutkan, mahasiswi untuk tidak takut akan ada sanksi berupa drop out (DO) jika melaporkan oknum dosen tersebut.

"Saya pastikan akan lindungi korban. Saya garansinya selaku rektor. Silakan laporkan saja," tegas Herman.

Herman menyebutkan, Satgas PPKS di Unimal sudah melakukan sosialisasi pada dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa terkait penanganan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.

“Jangan pernah takut, saya garansi melindungi korban, silakan dilaporkan saja," ujarnya.

Pelaku akan ditindak tegas

Sementara Rektor IAIN Lhokseumawe Danial, menyebutkan timnya sedang menyusun regulasi untuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di IAIN Lhokseumawe.

“Drafnya sedang disusun untuk satuan tugas PPKS ini. Di draf itu akan dibuat peningkatan akhlak dosen dan mahasiswi. Kami pastikan melindungi mahasiswi. Jadi, mekanisme pelaporan akan diatur detil dalam draf itu,” katanya.

Kendati demikian, Danial meminta korban untuk tidak takut melapor bila ada oknum dosen yang melakukan pelecehan seksual.

Ia menjamin pelaku akan ditindak tegas.

"Saya pastikan jika benar laporan itu, maka kita tindak tegas oknum dosen tersebut," terangnya.


Kampus tidak akan intervensi

Sedangkan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe, Rizal Syahyadi, dihubungi terpisah menyebutkan, apabila ada mahasiswi korban pelecehan seksual oleh dosen, silakan dapat melaporkan secara pribadi pada dirinya.

"Saya pastikan identitasnya saya lindungi. Kami tegaskan aturan PPKS, disiplin pegawai dan akan saya bawa ke komisi etika di senat Politeknik Negeri Lhokseumawe jika ada dosen nakal begitu," sebutnya.

Jika pun korban mau melapor ke polisi, sambung Rizal, pihak kampus tidak akan mengintervensi.

"Jadi jika ada dalam pernyataan HMI Wati itu ada mahasiswi di kampus kami, silakan lapor saja. Ini sekaligus bisa jadi efek jera bagi oknum dosen nakal, kita akan tindak tegas," pungkasnya.

4 mahasiswi diduga jadi korban

Sebelumnya diberitakan, Ketua Korp HMI Wati Lhokseumawe, Ainun Nabila Rahmanita, menyebutkan ada empat mahasiswi diduga mengalami pelecehan seksual oleh dosen di PTN yang ada di Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Pelecehan itu berupa chat menjurus mesum.

Diketahui peristiwa itu terjadi pada dua tahun terakhir.

Terkait hal itu, Ainun mengatakan, pihaknya sedang menghimpun bukti dan kronologis kejadian itu.

Termasuk melakukan pendekatan pada korban agar tidak tertekan sebelum melapor ke polisi, rektor, dan Dinas Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Lhokseumawe dan Aceh Utara.

“Setelah itu kami akan pikirkan apa opsi advokasinya. Agar korban tidak tertekan,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/12/174433878/4-mahasiswi-ptn-di-aceh-utara-diduga-dilecehkan-dosen-ini-respons-kampus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke