Salin Artikel

Mbah Tumari dan Mak Yem, Sosok Legendaris di Pendakian Gunung Semeru

Mak Yem telah meninggal dunia pada 20 Juli 2021. Ia menyusul sang suami, Tumari yang meninggal tiga bulan sebelumnya di usia 93 tahun, Tepatnya pada 9 Januari 2021.

Suami istri tersebut dikenal sebagai orangtua bagi para pendaki. Mereka menyediakan makan dan menginap di kediaman mereka untuk para pendaki secara gratis.

Saat masih hidup, selama puluhan tahun mereka tingal di jalur pendakian Ranu Pane.

Hal tersebut membuat rumahnya menjadi tempat singgah sementara para pendaki yang hendak naik atau baru turun dari Semeru.

Selain itu, 21 hari sebelum meninggal Mbah Tumari menemui semuanya anggota keluarganya.

"Semua anak cucunya yang ada di Bromo, Malang didatangi satu-satu kayak mau pamitan," ujar dia Senin (11/12/2021).

Kepergian Tumari membawa duka bagi keluarga dan warga Desa Ranu Pane.

Menurut cerita, MbahTumari merupakan sosok pertama yang menjaga hutan Ranu Pane.

"Dulu sebelum ada TNBTS sekitar Tahun 1965, itu Pak Tumari yang diberi mandat pemerintah buat jaga hutan Ranu Pane," kenangnya.

Selain dikenal sosok pribadi yang mulia, Tumari juga dikenal di kalangan para pecinta alam. Dulu, sebelum Gunung Semeru terkenal, Mbah Tumari lah yang kerap menjamu para pendaki.

Bahkan, seorang aktivis Soe Hoek Gie, pendaki yang meninggal di Gunung Semeru juga pernah singgah di rumahnya.

"Dulu hampir semua pendaki datangnya kesini. Bisa makan, numpang tidur dan bapak tidak memungut biaya sepersen pun," kenangnya.

Kata Sukariasih, keramahan itu rupanya juga tak pernah luntur dari sosok Mbah Tumari.

Sebelum meninggal, di usianya yang sudah senja, Ia masih gemar melempar senyum ramah kepada para pendaki. Bahkan, Ia juga sering memberi pesan-pesan pitutur.

"Ramah sekali sama pendaki. Sering memberikan arahan dan wejangan buat para pendaki karena Gunung Semeru kan sakral. Sering Bapak itu kasih pesan buat pendaki supaya tidak buang sampah sembarangan, harus sopan, dan menghargai alam," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/12/061600178/mbah-tumari-dan-mak-yem-sosok-legendaris-di-pendakian-gunung-semeru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke