Salin Artikel

Kecewa Hasil Pilkades, Warga di Sumut Rekayasa Teror Peti Mati, Begini Ceritanya

KOMPAS.com - Aksi teror peti mati dan salib di Desa Paropo, Kecamatan Silahi Sabungan, Dairi, Sumatera Utara, akhirnya terungkap.

Terduga pelaku ternyata adalah pelapor kasus itu sendiri, WS (35). Akibat perbuatannya itu, WS telah ditetapkan menjadi tersangka.

"Ini tindakan dia (WS) pribadi. Bukan ada dari pasangan calon lain, tidak ada. Inisiatif WS sendiri," ungkapnya.

Motif terduga pelaku

Menurut polisi, motif WS adalah rasa kecewa terkait pemilihan calon kepala desa (cakades) beberapa waktu lalu.

WS lalu diduga memesan dua peti mati dengan menuliskan namanya dia sendiri dan FS alias JAT.

"Motifnya kecewa. Dia kan tim sukses, jadi rupanya satu desa yang direkrutnya itu lari suaranya. Jadi buat kerusuhan lah dia," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Dairi Iptu Doni Saleh saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2021).

Doni menjelaskan, WS mengaku membeli peti mati dan salib itu seharga Rp 3,6 juta dari pengusaha peti di Tigapanah, Kabupaten Karo.


Akibat perbuatannya itu, WS dijerat dengan Pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Seperti diberitakan sebelumnya, WS melapor ke polisi karena merasa mendapat teror peti mati.

Setelah dilakukan pendalaman, polisi mendapati kecurigaan dan akhirnya mengungkap identitas pengirim peti mati itu.

"Saat ini tersangka sudah diamankan di Satreskrim Polres Dairi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya.

(Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/07/125331578/kecewa-hasil-pilkades-warga-di-sumut-rekayasa-teror-peti-mati-begini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke