Salin Artikel

Kerusakan Jaringan Pipa Induk di Kali Bebeng Terakhir Terjadi 2010 Saat Gunung Merapi Erupsi

Pada 2010 lalu, jaringan pipa induk juga pernah mengalami kerusakan karena diterjang material Gunung Merapi yang saat itu mengalami erupsi.

"Kerusakan (jaringan pipa) terakhir tahun 2010 akibat erupsi Merapi," kata Kaur Perencanaan Desa Balerante Jainu kepada Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).

Jainu menambahkan biasanya Kali Bebeng jarang sekali dilewati banjir lahar dingin Gunung Merapi.

Namun, akibat tingginya curah hujan yang terjadi di puncak Gunung Merapi membuat tebing menjadi longsor.

"Longsoran tebing-tebing itu menjadi bendungan. Tanahnya ikut turun menjadi lumpur sehingga memicu potensi banjir lahar hujan," kata Jainu.

Jainu mengatakan jaringan pipa induk di Kali Bebeng merupakan satu-satunya sumber air yang ada di lereng Gunung Merapi sisi tenggara.

Air bersih yang dialirkan melalui jaringan pipa itu mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari warga di Balerante, Sidorejo dan Panggang Kecamatan Kemalang serta Desa Glagaharjo, Sleman.

"Air bersih ini sudah dialirkan sejak 1978 sampai sekarang," ungkap dia.

Sambil menunggu jaringan pipa induk di Kali Bebeng itu diperbaiki, warga tiga desa di Kecamatan Kemalang memanfaatkan air dari tadah hujan.

Sebagaimana diberitakan, hujan deras terjadi di kawasan puncak Gunung Merapi pada Rabu (1/12/2021) mulai dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Tingginya curah hujan membuat tebing yang ada di puncak Gunung Merapi longsor dan membendung aliran sungai.

Karena bendungan tidak kuat menahan air dan material Merapi, akhirnya jebol mengakibatkan banjir lahar hujan yang cukup besar melalui Kali Bebeng.

Banjir lahar dingin mengakibatkan putusnya jaringan pipa induk di Kali Bebeng. Beberapa pipa juga hanyut terbawa dengan arus deras lahar dingin.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/04/153533478/kerusakan-jaringan-pipa-induk-di-kali-bebeng-terakhir-terjadi-2010-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke