Salin Artikel

Aliansi Ormas Karawang Minta Maaf, tetapi Bantah soal Rebutan Pengolahan Limbah

"Dari hati yang paling dalam, kami tentunya meminta maaf yang sebesar-besarnya, khususnya Muspida Karawang, Bupati Karawang, Dandim 0604, Kapolres Karawang, serta umumnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Karawang yang terganggu secara fisik dan psikis atas kejadian kemarin," kata perwakilan Aliansi Ormas/ LSM Karawang, Suparno saat dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (28/11/2021).

Suparno juga mengucapkan dukacita kepada keluarga korban.

Bentrokan itu, menurut Suparno, benar-benar di luar dugaan mereka.

"Kami juga sudah berupaya menjaga kondusif, namun sangat disayangkan, ada tragedi di luar dugaan kami bahwa ada mobil yang merangsek langsung di luar sepengetahuan kami," ujar dia.

Menurut Suparno, Aliansi Ormas Karawang mempercayakan proses hukum pada penegak hukum.

Mereka berharap pengusutan dilakukan secara adil, utuh dari awal hingga akhir kejadian.

"Menyeluruh berdasarkan data dan fakta yang ada," kata dia.

Bantah permasalahan soal limbah

Suparno juga membantah bentrokan itu dipicu rebutan limbah di salah satu perusahaan di Karawang International Industrial City (KIIC).

"Kami selaku masyarakat Karawang keterkaitan dengan pengelolaan limbah itu kondusif. Isu tersebut tidak benar," ujar Suparno.


Penyebab bentrokan, menurut Suparno, terjadi karena ada konten bernada provokasi melalui aplikasi pesan singkat yang tersebar di media sosial.

"Dalam salah satu rekaman jelas bahwa ada pernyataan salah seorang, melengkapi dirinya dengan senjata api," kata dia.

Menurut Suparno, provokasi juga dilakukan dengan merancang isu akan adanya pengadangan dari pihak Ormas Karawang pada kegiatan aksi ormas lain di salah satu perusahaan di KIIC itu.

"Sebenarnya kita juga sudah berkomitmen dengan aparat penegak hukum bahwa tidak akan melakukan pengadangan. Jika diisukan akan ada pengadangan dari pihak GMBI, itu sudah jelas tidak benar," ucap Suparno.

Diberitakan sebelumnya, empat orang terluka dalam kerusuhan ormas di Karawang.

Salah satu di antaranya meninggal dunia.

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menyebutkan, kejadian bermula saat LSM GMBI dari berbagai daerah melakukan aksi unjuk rasa soal pengolahan limbah di depan salah satu perusahaan di KIIC.

Aksi itu, menurut Aldi, berjalan kondusif lantaran sejak awal sudah dilakukan perencanaan pengamanan.

Namun, satu mobil anggota GMBI asal Rembang tersasar ke arah kota dan berpapasan dengan gabungan ormas asal Karawang yang sebelumnya berkumpul di Lapangan Karangpawitan.

Mereka diketahui akan mencari makan.


Kemudian terjadi keributan.

Massa dari gabungan ormas di Karawang kemudian mengeroyok empat orang dalam mobil itu.

Keemoat orang terluka dan mobil tersebut hancur.

Aldi berjanji akan memproses hukum pelaku pengeroyokan itu.

"Terkait masalah hukum kita akan tindak tegas. Siapa pun yang terlibat tentunya sesuai dengan hasil pemeriksaan," kata Aldi.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/28/132112578/aliansi-ormas-karawang-minta-maaf-tetapi-bantah-soal-rebutan-pengolahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke