Salin Artikel

Untuk Kesekian Kalinya, Taxiway Bandara Samarinda Rusak Lagi, Pesawat Terhenti dan Harus Diperbaiki

SAMARINDA, KOMPAS.com - Landasan hubung (taxiway) Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, kembali bermasalah untuk kesekian kalinya pada Senin (23/11/2021).

Akibatnya, pesawat Citilink tujuan Jakarta mengalami stuck (terhenti) saat menuju landasan pacu (runway).

Pesawat ini terpaksa ditarik mundur ke pelataran pesawat (apron) untuk menunggu perbaikan.

"Sekitar 5 menit pesawat stuck kemudian didorong, diperbaiki baru bisa take off," ungkap Kasi Teknik dan Operasi UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda Dwi Muji Raharjo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Muji mengatakan, aspal taxiway mengalami lendutan yang mengakibatkan roda pesawat terhenti saat menggelinding.

"Biasa permasalahan seperti sebelumnya, lendutan sedikit saja, roda pesawat langsung terhenti," terang dia.

Sesuai jadwal, Citilink seharusnya terbang menuju Jakarta pada 13.40 Wita. Namun, karena ada masalah taxiway, pesawat baru terbang sekitar pukul 14.00 Wita.


Kejadian berulang kali 

Permasalahan retaknya taxiway Bandara APT Pranoto yang berdampak pada terganggunya penerbangan sudah terjadi berulang kali.

Sebelumnya, pada Minggu (6/10/2019), akibat taxiway, penerbangan sempat ditutup sekitar 18 jam karena keretakan di bagian aspal.

Kemudian, berlanjut pada akhir November 2019, bandara tersebut sempat ditutup sementara 26 hari karena perbaikan taxiway.

Selama penutupan, semua penerbangan dialihkan ke Bandara Sepinggan Balikpapan.

Tak hanya itu, kerusakan kembali terjadi pada Senin (28/6/2021). Saat itu pesawat Batik Air ID 6257 tujuan Samarinda - Jakarta gagal terbang.

Berlanjut ke Oktober 2021, taxiway kembali retak hingga terbaru kerusakan kembali terjadi, Senin (23/11/2021).

Bukaan lahan dan tambang batu bara 

Menurut Muji, faktor di balik retak taxiway itu salah satunya karena bukaan lahan di sekitar bandara dan aktivitas tambang batu bara.

Hal tersebut, kata Muji, sangat berdampak ke bandara karena posisinya lebih rendah dari wilayah di sekitarnya sehingga aliran air selalu mengarah ke bandara.

"Berulang kali terjadi masalah ini karena posisi bandara lebih rendah dari wilayah sekelilingnya. Aliran air selalu mengarah ke bandara karena muka air lebih tinggi dari struktur taxiway, ya kurang bagus," terang dia.

Karena hal tersebut, Muji berharap keterlibatan pemerintah daerah melakukan penataan wilayah di sekitar bandara.

"Bukan hanya perbaiki taxiway. Perlu diperhatikan wilayah air dari luar bandara. Kanan kiri tinggi, bukaan lahan, tambang batu bara bikin air melimpah ke arah bandara. Perlu ditata kembali," harap dia.

Muji menegaskan, pihaknya selalu melakukan perbaikan rutin taxiway.

"Tapi kalau sumber masalah enggak diberesin ya jebol lagi, jebol lagi. Wilayah sekitaran bandara perlu diaturlah. Air selalu dari wilayah sekitar," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/24/054738378/untuk-kesekian-kalinya-taxiway-bandara-samarinda-rusak-lagi-pesawat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke