Salin Artikel

5 Hal Soal Tegar, Atlet Tuban yang Ditawari Jadi Polisi, Pernah Gagal Tes Polri hingga Kakek Dulu Jabat Kapolsek

Tawaran disampaikan saat ia dihubungi melalui video call oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Tegar adalah putra pasangan Mohamad Mochtar dan Nyak Daeng

Pemuda asal Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Tuban, Jawa Timur itu direkrut menjadi anggota polisi melalui rekrutmen proaktif.

Berikut 5 hal tentang Teuku Tegar Abadi:

1. Tak menyangka ditelepon Kapolri

Tegar mengaku kaget dan tidak menyangka saat dihubungi langsung oleh orang nomor satu di jajaran kepolisian tersebut, Sabtu (13/11/2021) kemarin.

Melalui video call itu, Kapolri menawarkan padanya untuk bergabung menjadi anggota kepolisian melalui jalur rekrutmen proaktif.

"Tidak menyangka, Kapolri yang telepon video," kata Tegar, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Senin (15/11/2021).

Atlet yang berhasil memecahkan rekor juara lompat galah PON XX Papua 2021 itu pun menyambut baik tawaran Kapolri untuk masuk menjadi anggota polisi.

2. Pernah gagal tes polisi

Tegar sudah lama memendam keinginan menjadi anggota polisi. Pada tahun 2020, tegar pernah mencoba mengikuti seleksi penerimaan anggota polisi.

Mungkin nasib belum memihak Tegar untuk segera menjadi anggota Polri saat itu.

Ikhtiar Tegar langsung terhenti, saat dirinya dinyatakan tidak lolos mengikuti tahapan seleksi lanjutan.

"Ditolak lantaran Tegar tidak mendapatkan sosialisasi tentang mekanisme rekrutmen anggota Polri dengan baik," ungkap Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Harry Kurniawan dikutip dari Surya.co.id

Kala itu, sang kakek pernah menjabat sebagai Kepala Polsek Plumpang, Polwil Tuban, Polda Jatim.

Hal tersebut dibenarkan Tegar. Ia mengatakan ada anggota keluarganya yang sebelumnya menjadi anggota Polri.

"Dulu, kakek saya juga polisi pernah menjabat Kaposek Plumpang juga," katanya.

4. Berharap tetap bisa kembangkan prestasi

Pemuda kelahiran 13 Desember 1998 itu mengaku menyambut baik tawaran Kapolri.

Dia juga berharap jika sudah diterima jadi anggota kepolisian, tetap bisa melanjutkan kiprah dan mengembangkan prestasi menjadi atlet.

"Kalau sudah diterima, sih, inginnya masih bisa melanjutkan bakat olah raga atletik, dan ternyata Pak Kapolri membolehkan saat video call," ujarnya.

5. Bantu orangtua garap ladang

Kini, sambil menunggu proses pendaftaran berkas persyaratan masuk Polri, Tegar sehari-hari tetap membantu orangtua menggarap ladang dan terus berlatih.

"Usai ditelepon Pak Kapolri, sekarang banyak mendapat telepon dari anggota Polda Jatim maupun Polres Tuban, untuk melengkapi dokumen administrasi mendaftar polisi," terang dia.

Sebelumnya pemuda berdarah Aceh tersebut sempat ramai diberitakan karena atlet peraih emas tersebut kembali bekerja di ladang usai pulang dari mengikuti ajang PON XX Papua 2021.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamim | Editor : Pythag Kurniati), Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2021/11/16/152000178/5-hal-soal-tegar-atlet-tuban-yang-ditawari-jadi-polisi-pernah-gagal-tes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke